Korban Perampokan Sadis di Gresik, Kesehariannya Wardatun Toyyobah Dikenal Baik

Usai dilakukan otopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik jenasah korban perampokan telah dimakamkan di pemakaman setempat, pada Sabtu (16/3/2024).

18 Mar 2024 - 06:46
Korban Perampokan Sadis di Gresik, Kesehariannya Wardatun Toyyobah Dikenal Baik
Wardatun Toyyibah dalam semasa hidupnya. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) - Kejadian dugaan perampokan yang berujung maut korban Wardatun Toyyibah, benar-benar membuat warga Desa Ima'an Kecamatan Dukun Gresik, Jawa Timur kaget dan tidak menyangka korban meninggal dengan cara yang terbilang sadis.

Usai dilakukan otopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik jenasah korban perampokan telah dimakamkan di pemakaman setempat, pada Sabtu (16/3/2024). Warga selama pun ini korban perampokan Wardatun Toyyibah dikenal baik oleh lingkungan sekitar.

Ibu muda korban perampokan tersebut kerap disapa Datun di wilayah Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Dia menikah dengan Mahfud (42) sudah lama. Usia pernikahan memasuki tahun kesembilan pada 5 Oktober nanti. Dikaruniai seorang anak perempuan NZ masih usia 2,5 tahun.

Korban perampokan baru saja melangsungkan ulang tahun ke 28 pada 9 Maret lalu. Namun sayangnya, ini merupakan tahun terakhir korban hidup bersama. 

Selama ini korban perampokan merupakan agen BRIlink di Desa Ima'an. Menjadi jasa atau layanan transaksi warga setempat dan tetangga desa di agen BRIlink miliknya bersama suami. Tanpa harus jauh-jauh ke Kecamatan Dukun.

"Selama ini dikenal baik, warga banyak transaksi di tempatnya kalau ada kiriman dari luar negeri tidak perlu jauh-jauh ke Kecamatan Dukun," ujar warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (17/03/2024).

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan melakukan pendalaman guna mengungkap kejadian sadis tersebut 

"Kami dalami saksi-saksi, saat polisi datang ke sini warga ramai, kondisi jasad sudah dipindahkan dari TKP. Kami temukan ada sarung golok di atas kasur, goloknya tidak ada," beber AKP Aldhino.

Sementara, Mahfud suami korban usai kejadian saat ditanyai petugas, terlihat cukup datar dan tidak tahu menahu kejadian yang merenggut nyawa istrinya sendiri. Meskipun saat kejadian di dalam rumah, Mahfud mengaku tidak mendengar suara apapun, apalagi mengetahui ciri-ciri pelaku perampokan.

Seperti diberikan sebelumnya, Datun tewas dengan mengenaskan di depan anaknya sendiri yang masih berusia 2,5 tahun. Malam itu menjadi malam terakhir tidur bersama putri semata wayangnya itu. Sementara suaminya tidur di ruang tamu. 

Datun diduga memergoki aksi pelaku dan mencoba melawan sebelum nyawanya dihabisi. Ada empat luka di tubuh Datun. Satu di dada tembus sampai ulu hati. Dua di leher bagian depan. Satu lagi di leher bagian belakang. Anaknya yang masih balita mengalami luka di kaki.

Sedangkan Mahfud baru tahu istrinya tewas setelah terbangun dari tidur sekitar pukul 05.00 Wib. Dia mengajak saudaranya untuk memandikan jenazah Datun. Hal ini yang membuat lokasi kejadian menjadi 'rusak'. 

Polisi saat mendatangi lokasi kejadian, melihat jenazah sudah dipindahkan. Diketahui uang tunai Rp 150 juta di dalam laci kamar korban hilang termasuk satu buah handphone. (frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow