Kolak Ayam, Tradisi Unik Malam 23 Ramadan Desa Gumeno  Bagikan 3500 bungkus Kolak Ayam 

23 Mar 2025 - 09:25
Kolak Ayam, Tradisi Unik Malam 23 Ramadan Desa Gumeno  Bagikan 3500 bungkus Kolak Ayam 
Ribuan porsi kolak ayam disiapkan untuk tamu dan pengunjung yang datang dalam tradisi Sanggring di Desa Gumeno Kecamatan Manyar Gresik. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) - Memasuki malam 23 Ramadan, Warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik kembali menggelar tradisi Sanggring atau membuat kolak ayam. 

Kegiatan Sanggring Ramadan kali ini terbilang istimewa karena bertepatan dengan peringatan yang  ke 500 tahun atau 5 abad dan sudah digelar secara turun temurun.Uniknya lagi, seluruh proses memasak hanya boleh dilakukan oleh kaum laki-laki. 

Meski kondisi cuaca hujan, namun tidak mengurangi antusias warga dan para tamu dari luar dari yang berkunjung untuk mengikuti prosesi tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman Sunan Dalem, salah satu putra Sunan Giri 

Bahkan tak sedikit, mereka yang rela berbasah-basah demi bisa menikmati sajian khas kolak ayam sebagai menu untuk berbuka puasa. Dalam kegiatan kali ini, pihak panitia menyediakan ribuan porsi gratis yang dibagikan kepada warga dan para tamu.

Ketua Panitia Sanggring 500 Tahun, Didik  Wahyudi, menyampaikan bahwa proses persiapan memasak kolak ayam sudah dilakukan sejak Jumat (21/3) malam. Adapun bahan yang dipersiapkan yakni, 279 ekor ayam kampung, 740 kg gula merah, 600 butir kelapa, 250 kg bawang daun, 60 kg jinten bubuk dan 1.400 liter air. 

“Disediakan 3500 bungkus kolak ayam untuk tamu di masjid, dan ini terbanyak dalam sejarah pengadaannya,” kata Didik, Sabtu (22/03/2025).

Didik juga menjelaskan untuk anggaran penyelenggaraan tahun ini melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya.Jika pada tahun 2024 lalu panitia menghabiskan dana sebesar Rp.160 juta maka pada perayaan ke 500 tahun ini menghabiskan dana sebesar Rp. 240 juta.

Terkait sejarah tradisi kolak ayam ini, Didik menuturkan tradisi sanggring bermula saat Sunan Dalem, putra kedua Sunan Giri ketika membangun masjid untuk menyebarkan agama Islam, mengalami sakit. Tidak diketahui jenis penyakitnya, dan tak ada satu pun jenis obat yang mampu menyembuhkan Sunan Dalem dari sakitnya. 

Hingga suatu hari, di malam 23 Ramadan, Sunan Dalem memutuskan untuk shalat istikharah dan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Sunan Dalem lantas meminta para santrinya untuk menyiapkan ayam jago kampung ke masjid untuk dipotong dan dimasak dengan berbagai rempah-rempah menjadi kolak ayam. Ajaibnya, setelah menyantap hidangan kolak ayam akhirnya Sunan Dalem sembuh dari penyakitnya. 

“Masyarakat sampai sekarang percaya makan kolak ayam dapat menyembuhkan penyakit,” jelas Didik.

Untuk kegiatan perayaan sanggring ke 500 ini juga mengelar Tabligh Akbar yang dilaksanakan usai shalat tarawih yang secara khusus menghadirkan penceramah kondang KH. Anwar Zahid.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik yang turut hadir menyampaikan apresiasinya kepada warga desa Gumeno yang tetap melestarikan dan menjaga tradisi sanggring hingga saat ini.

dr. Alif sapaan akrab Wabup mengungkapkan tradisi sanggring telah tercatat sebagai warisan budaya Kabupaten Gresik bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

"Ini semua berkat kerja keras panitia terutama takmir Masjid Sunan Dalem yang terus menjaga semangat pelestarian tradisi ini," ujar dr. Alif. (frd) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow