Khawatir Anies-Cak Imin Menang di Putaran Kedua, Wacana Duet Ganjar-Prabowo Jadi Timbul Kembali

Dalam sebuah pernyataan dari Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, terungkap bahwa ada usaha yang sedang dilakukan untuk menyatukan dua poros politik utama di Indonesia, yaitu poros Ganjar Pranowo dan poros Prabowo Subianto.

25 Sep 2023 - 14:06
Khawatir Anies-Cak Imin Menang di Putaran Kedua, Wacana Duet Ganjar-Prabowo Jadi Timbul Kembali
Dua bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto berfoto bersama saat bertemu di Base Ops Lanud Adi Soemarmo, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023) pagi. (Ist)

Jakarta, afederasi.com - Dalam sebuah pernyataan dari Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, terungkap bahwa ada usaha yang sedang dilakukan untuk menyatukan dua poros politik utama di Indonesia, yaitu poros Ganjar Pranowo dan poros Prabowo Subianto. Menurut Pangi, upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa duet Ganjar dan Prabowo tidak akan menghadapi lawan yang seimbang dalam pemilihan presiden yang akan datang.

Pangi mengungkapkan keyakinannya bahwa peluang untuk memenangkan pemilihan presiden dalam satu putaran akan lebih besar jika dua poros tersebut bersatu. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah keterangan tertulis yang diterbitkan pada Senin (25/9/2023). 

Beliau juga menjelaskan bahwa usaha untuk menyatukan Ganjar dan Prabowo muncul karena kedua poros tersebut memiliki kekhawatiran terhadap potensi duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Mereka khawatir bahwa pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Perubahan memiliki peluang yang lebih besar untuk menang jika ada tiga poros politik yang berbeda.

Pangi mengacu pada pengalaman Pemilu 2009, di mana terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Menurutnya, meskipun ada tiga pasangan, pemilihan presiden saat itu hanya berlangsung dalam satu putaran karena elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden sudah melewati ambang batas 50 persen plus 1.

Namun, Pangi juga mencatat bahwa hasil survei saat ini menunjukkan bahwa belum ada dari tiga pasangan capres-cawapres yang mencapai angka elektabilitas tersebut. Bahkan, belum ada yang mencapai angka psikologis kemenangan sebesar 50 persen plus 1, bahkan hanya 40 persen pun belum tercapai.

Pangi menyatakan bahwa ada dua alasan yang mungkin akan membuat wacana duet Ganjar dan Prabowo menjadi kenyataan. Pertama, jika elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin mengalami peningkatan signifikan hingga mendekati batas waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober 2023. Namun, jika elektabilitas mereka stagnan atau tidak mengalami peningkatan yang cukup, maka kemungkinan poros Ganjar dan Prabowo tetap akan berdiri sebagai poros politik ketiga.

Namun, yang terpenting, menurut Pangi, adalah adanya representasi dari kedua poros politik ini, yaitu poros perubahan dan poros keberlanjutan. Hal ini bertujuan agar kedua mazhab pemilih tersebut merasa bahwa aspirasi mereka diakomodasi dan diwakili dengan baik dalam pemilihan presiden mendatang. (mg-3/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow