Keris Presiden Prabowo Dipamerkan di FBS Tulungagung 2025, Simbol Pelestarian Budaya Nasional

10 Jul 2025 - 20:35
Keris Presiden Prabowo Dipamerkan di FBS Tulungagung 2025, Simbol Pelestarian Budaya Nasional
Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono, ketika menunjukkan keris bercorak Buleleng Bali milik Presiden RI Prabowo Subianto yang dipamerkan pada Festival Budaya Spiritual (FBS) 2025 (deny/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - Festival Budaya Spiritual (FBS) 2025 yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Tulungagung, menyedot perhatian publik dengan hadirnya pusaka-pusaka milik tokoh penting nasional. Salah satunya adalah keris bercorak Buleleng Bali milik Presiden RI Prabowo Subianto, yang untuk pertama kalinya dipamerkan di hadapan masyarakat luas.

Tak hanya itu, koleksi pribadi Menteri Kebudayaan Fadly Zon juga turut menjadi magnet pameran. Tiga keris yang diboyongnya, yakni keris legendaris Ki Naga Liman dari Jambi serta dua keris asal Cakranegara, Lombok, turut menambah khazanah budaya spiritual yang ditampilkan dalam gelaran FBS yang berlangsung pada 10–13 Juli 2025.

Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono menilai kehadiran pusaka para pejabat tinggi negara ini sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam pelestarian budaya adiluhung bangsa.

“Keris bukan sekadar senjata tradisional, tapi lambang tanggung jawab, keberanian, dan penghormatan terhadap leluhur. Hadirnya keris Presiden Prabowo di festival ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama, dari pusat hingga daerah,” ujar Basuki, Kamis (10/7/2025).

Basuki menekankan bahwa FBS bukan sekadar ajang pamer benda pusaka, melainkan ruang edukatif yang menghubungkan generasi muda dengan nilai-nilai kearifan lokal. Festival ini juga diramaikan oleh partisipasi mahasiswa ISI Surakarta, seniman dari Madura, dan aneka kuliner khas dari Yogyakarta, Surakarta, hingga Jawa Timur.

Sementara itu, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Kementerian Kebudayaan serta seluruh elemen masyarakat yang turut menyukseskan FBS. Ia berharap momentum ini dapat membangkitkan semangat desa-desa di Tulungagung untuk menggali kembali potensi budaya spiritual mereka.

“Setiap desa pasti menyimpan pusaka dan tradisi yang luar biasa. Saatnya kita menghidupkan kembali warisan itu, memperkenalkannya kepada generasi muda, dan menjadikannya sumber kebanggaan lokal,” tutur Gatut Sunu.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sunu turut memamerkan tiga pusaka miliknya, salah satunya sebuah tombak yang diyakini ‘kembali’ secara spiritual setelah sempat hilang bertahun-tahun. Pusaka ini, katanya, menjadi simbol kuatnya ikatan batin antara manusia dan leluhur.

Ratusan pusaka lainnya yang dipamerkan dalam FBS berasal dari berbagai tokoh, komunitas budaya, kepala desa, hingga pejabat di lingkungan Pemkab Tulungagung. Deretan keris dan benda sakral itu menjadi simbol keguyuban serta semangat menjaga warisan budaya di tengah gempuran modernisasi.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, Festival Budaya Spiritual 2025 diharapkan tak sekadar menjadi ajang tontonan, melainkan juga ruang transformasi nilai budaya menjadi kekuatan kolektif bangsa di masa depan.(dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow