Kasus Bunuh Diri di Tulungagung Cukup Tinggi, Ini Faktor dan Langkah Pencegahan
Faktor depresi menjadi pendorong utama dalam kasus bunuh diri, dengan tambahan beban penyakit kronis yang tidak kunjung sembuh serta tekanan ekonomi yang dirasakan korban.
Tulungagung, (afederasi.com) - Permasalahan bunuh diri menghadapi peningkatan yang mengkhawatirkan di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2023.
Dalam laporan terbaru dari Polres Tulungagung, tercatat ada 23 kasus bunuh diri dengan 21 korban, mengungkap bahwa penyakit menahun menjadi pemicu utama di balik aksi tragis ini.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Mujianto, menjelaskan bahwa dua upaya percobaan pembunuhan berhasil dicegah di Rejotangan dan Boyolangu. Namun, fokus kejadian terpusat di Kecamatan Sendang dengan 3 Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Data menunjukkan mayoritas korban berusia produktif, di kisaran usia 15 hingga 64 tahun, yang menghadapi beban depresi yang berat hingga membuat keputusan tragis tersebut," ujar Mujianto.
Faktor depresi menjadi pendorong utama dalam kasus bunuh diri, dengan tambahan beban penyakit kronis yang tidak kunjung sembuh serta tekanan ekonomi yang dirasakan korban.
Pada tahun 2022, terdapat 22 kasus serupa, dengan penyebab yang bervariasi, namun mayoritas terkait depresi, penyakit kronis, dan masalah ekonomi yang membebani korban.
Kepolisian mendorong keluarga untuk mencari solusi bagi anggota yang mungkin mengalami depresi atau kesulitan finansial, bahkan merekomendasikan bantuan dari psikiater jika diperlukan.
"Semua langkah ini diambil sebagai upaya preventif guna mengurangi angka bunuh diri di masa depan," tutupnya. (riz/dn)
What's Your Reaction?


