Kasus Bully di Sukabumi: Leon (12) Alami Patah Tulang, Mellisa Anggraini Ungkap Kondisi Mencekam

Kasus perundungan atau bullying terhadap anak-anak kembali mencuat di Sukabumi, menciptakan gelombang kemarahan di kalangan masyarakat.

08 Dec 2023 - 13:41
Kasus Bully di Sukabumi: Leon (12) Alami Patah Tulang, Mellisa Anggraini Ungkap Kondisi Mencekam
Ilustrasi bullying di sekolah.

Sukabumi, (afederasi.com) - Kasus perundungan atau bullying terhadap anak-anak kembali mencuat di Sukabumi, menciptakan gelombang kemarahan di kalangan masyarakat.

Korbannya kali ini adalah Leon (12), yang pada Februari 2023 lalu mengalami patah tulang akibat dugaan tindakan bully di sekolahnya.

Mellisa Anggraini, seorang pengacara yang menyoroti peristiwa ini, mengungkapkan melalui akun X-nya, "Pasca lengannya patah, guru-guru bukan segera membawa Leon ke RS namun malah menyusun siasat dan kronologis yang akan disampaikan kepada orangtua Leon, bahkan orangtua pelaku datang lebih dulu dibanding orangtua Leon sendiri" Jumat, (8/12/2023).

Kisah tragis ini semakin rumit dengan dugaan intimidasi terhadap korban untuk membuat skenario palsu setelah mengalami bullying.

"Di ruang UKS, Leon yang sudah amat kesakitan akibat lengannya yang patah dan bengkak tetap dipaksa untuk menghafal skenario baru," ungkap Mellisa Anggraini

Perundungan tidak hanya berhenti pada tingkat fisik, melainkan juga mencakup aspek psikis yang membuat penderitaan Leon berkepanjangan.

Permasalahan semakin kompleks dengan melibatkan peran orang tua pelaku dan beberapa guru di sekolah yang juga terlibat dalam aksi bully terhadap Leon."

Setelah Leon dipertemukan dengan psikolog baru terbongkar, Leon sudah 12 bulan mengalami kekerasan psikis dan fisik," kata Mellisa.

Ini menunjukkan bahwa perundungan tidak hanya terbatas pada lingkungan siswa, tetapi juga melibatkan pihak sekolah dan orang tua pelaku.

Pihak sekolah seolah-olah terlibat dalam penutupan kasus ini dengan melakukan mediasi antara terduga pelaku dan orang tua korban.

Dinas Pendidikan setempat menyatakan bahwa orang tua korban sudah memaafkan, namun, kenyataannya masih mengundang pertanyaan.

Mellisa Anggraini menyoroti upaya terbaru sekolah yang meminta orang tua korban untuk membuat video klarifikasi dengan poin-poin yang disiapkan sekolah.

Tuntutan ini dianggap sebagai strategi untuk menepis kasus perundungan yang sebenarnya dialami oleh Leon.

Jonathan Latumahina, ayah David Ozora, turut menanggapi isu perundungan ini dengan menyoroti bahwa keluarga pelaku memiliki pengaruh yang besar di Kota Sukabumi.

"Pihak sekolah ikut nutup-nutupin kasus ini, karena orangtua pelaku orang berpengaruh di Sukabumi," ujarnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh sosial dan politik di kota tersebut mungkin memainkan peran dalam kelancaran atau hambatan penanganan kasus perundungan ini.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow