Jokowi Soroti Politik Drama, PDIP Respons Tegas: Komitmen pada Gagasan dan Keadilan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini memberikan sorotan terhadap kondisi politik di Indonesia, menyebutnya lebih mirip sinetron ketimbang panggung adu gagasan.
Jakarta, (afederasi.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini memberikan sorotan terhadap kondisi politik di Indonesia, menyebutnya lebih mirip sinetron ketimbang panggung adu gagasan. Dalam pidatonya di HUT ke-59 Partai Golkar, Jokowi menekankan perlunya politik sebagai panggung pertarungan ide, bukan arena pertarungan perasaan. "Ini haruslah pertarungan gagasan, bukan pertarungan perasaan. Kalau pertarungan perasaan, repot semua kita," tegas Jokowi, menyoroti pentingnya fokus pada substansi politik seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
"Pertandingan antaranggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsa yang sama-sama ingin membangun negara kita Indonesia," tambahnya, mengajak untuk bersatu setelah berkompetisi. Pernyataan ini mencerminkan semangat persatuan di tengah perbedaan, sebuah pesan yang menjadi inti visi PDIP.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan respons tegas terhadap pernyataan Jokowi mengenai drama politik. Dalam tanggapannya, Hasto mengatakan bahwa politik adalah kesungguhan, dedikasi, dan komitmen terhadap masa depan. "Ini harus keluar dari cerminan mata hati, dari akal sehat, dan nurani," ungkap Hasto, menyoroti pentingnya integritas dan etika dalam berpolitik.
Lebih lanjut, Hasto menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres. Menurutnya, putusan tersebut mencerminkan kurangnya netralitas MK, yang dituduh membiarkan intervensi dari pihak luar. "Ini temuan penting, dan kelompok pro demokrasi akan menindaklanjuti keputusan tersebut," tegas Hasto, menggambarkan kesiapan PDIP dalam menghadapi dinamika politik.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan kegelisahannya terkait putusan MK yang memungkinkan Gibran Rakabuming maju ke Pilpres 2024. Ganjar merasa terusik oleh proses politik yang dianggapnya tidak etis. "Mengapa sebuah keputusan dari sebuah proses dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos?" tanya Ganjar, mencerminkan keprihatinan PDIP terhadap integritas proses politik.
Dalam pandangannya sebagai warga negara, Ganjar menegaskan bahwa demokrasi dan keadilan sedang terancam oleh keputusan yang kontroversial. Pernyataannya mencerminkan keprihatinan PDIP terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan yang menjadi landasan partai.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, secara tegas menyuarakan kritik terhadap rekayasa hukum dan kecurangan pemilu. Dalam pidatonya, Megawati menegaskan bahwa keputusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi.
"Kekuatan moral, politik kebenaran, dan politik akal sehat tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi," ujar Megawati, menunjukkan ketegasan PDIP dalam menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.
Megawati juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menggunakan nurani dalam menentukan pemimpin bangsa melalui Pemilu 2024. Ia menekankan pentingnya mencegah kembali terjadinya rekayasa hukum, sambil mengingatkan agar rakyat tidak takut menyuarakan aspirasi dan pendapat mereka. PDIP, melalui Megawati, berkomitmen untuk menjaga demokrasi dan menghindari kecurangan dalam proses politik.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


