Jaga Keseimbangan Populasi, Disnak Keswan Tulungagung Gelar Sterilisasi Kucing Jantan
Tulungagung, (afederasi.com) — Peringatan Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung dimanfaatkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) untuk menggelar layanan sterilisasi kucing jantan domestik secara gratis. Kegiatan ini berlangsung di Puskeswan Campurdarat, Rabu (26/11/2025), dan langsung menarik perhatian para pecinta kucing di wilayah setempat.
Kepala Disnak Keswan Tulungagung, Mulyanto, mengatakan sterilisasi ini digelar untuk membantu mengendalikan populasi kucing sekaligus mencegah penyebaran penyakit zoonosis.
“Sterilisasi ini langkah efektif untuk mencegah ledakan populasi kucing. Dari sisi kesehatan, ini juga penting karena dapat menekan potensi penularan zoonosis dari hewan ke manusia,” kata Mulyanto.
Menurut Mulyanto, sterilisasi menjadi metode pengelolaan populasi kucing yang humanis. Prosedur ini terbukti membantu memperbaiki perilaku kucing, seperti menurunkan agresivitas, mengurangi kebiasaan menandai wilayah dengan urin, dan mencegah kucing berkeliaran saat birahi.
“Sterilisasi juga membuat perilaku kucing lebih tenang. Untuk mengikuti program ini, kucing harus sehat, minimal berbobot 2 kilogram, dan berusia minimal 8 bulan,” jelasnya.
Disnak Keswan hanya membuka kuota 50 ekor kucing karena tenaga medis yang menangani terbatas. Pada kegiatan ini, hanya kucing jantan yang difasilitasi untuk disterilisasi.
“Kucing jantan lebih mudah ditangani. Kucing betina membutuhkan operasi perut dan infus, jadi prosedurnya lebih kompleks,” tambah Mulyanto.
Salah satu peserta, Lutfi Nur Azizah (26), mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, biaya sterilisasi mandiri untuk kucing jantan berkisar Rp 300.000–Rp 350.000, sedangkan untuk kucing betina bisa mencapai Rp 600.000–Rp 750.000.
“Kalau kegiatan seperti ini diadakan lebih sering, pasti banyak cat lover yang ikut. Karena sekarang momennya Hari Jadi Tulungagung, jadi kuotanya terbatas,” ujar warga Kelurahan Sembung tersebut.
Lutfi memiliki 7 kucing dewasa dan 3 anak kucing. Ia memilih melakukan sterilisasi untuk mengendalikan populasi sekaligus menjaga kesehatan hewan peliharaannya. Banyaknya kucing liar di sekitar rumah membuat ia khawatir kucing miliknya menjadi pejantan yang memperbanyak populasi.
“Ini sangat membantu cat lover. Baru ini kucing saya yang disterilisasi,” katanya sambil menggendong kucing jantannya.
Sebelum sterilisasi dilakukan, kucing mengikuti serangkaian pemeriksaan mulai dari pengecekan suhu, berat badan, hingga kondisi fisik. Setelah dinyatakan layak, kucing dibawa ke ruang anestesi untuk pembiusan.
Proses pembiusan menjadi tahap yang cukup menantang karena beberapa kucing biasanya berontak. Setelah tidak sadarkan diri, barulah kucing dibawa ke ruang operasi untuk proses sterilisasi, kemudian dipindahkan ke ruang pemulihan hingga kondisi stabil.(dn)
What's Your Reaction?


