Hasil Tak Jauh Beda, Dispertabun Kediri Panen Raya Demplot Padi Organik

21 Mar 2023 - 10:35
Hasil Tak Jauh Beda, Dispertabun Kediri Panen Raya Demplot Padi Organik
Panen bersama Demplot di Desa Mlancu Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Selasa (21/3/2023). (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri menggelar panen bersama Demplot (Demontration Plot) padi dengan bahan organik di Desa Mlancu Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Selasa, (21/3/2023) pagi.

Kegiatan ini juga dilakukan serentak di seluruh kecamatan yang mempunyai lahan demplot organik. 

Plt Kepala Dispertabun, Anang Widodo menjelaskan demplot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani dapat melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan. Seperti yang ada di lahan kelompok Tani Mulyo Satu di Dusun Mloyo Desa Mlancu Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri.

Dalam demplot yang ditanam pada awal Desember lalu itu, terdapat tiga bidang lokasi tanah yang digunakan untuk percontohan, dengan masing - masing luas 100 ru atau 1.400 meter persegi ditanami padi jenis Pandanwangi. Bidang tanah pertama ditanami oleh padi dengan perawatan menggunakan pupuk konvensional atau kimia secara menyeluruh. Bidang kedua ditanami dengan separo pupuk konvensional dan ditambah separo pupuk organik. Selanjutnya, untuk bidang ketiga diberi perawatan dengan pupuk organik secara menyeluruh. 

"Dari 26 kecamatan, hari ini ada 18 kecamatan yang melaksanakan panen raya demplot, sisanya 8 kecamatan sudah panen dahulu kemarin karena kondisi cuaca," jelasnya usai panen raya, Selasa (21/3/2023) pagi. 

Dari tiga percontohan tersebut, Anang menuturkan hasil panen padi tidak jauh berbeda. Bidang pertama dan kedua dengan full konvensional dan semi organik menghasilkan rata panen 4,8 ton. Sementara hasil dari pemberian pupuk organik sebanyak 4,6 ton. 

"Ini bisa membuktikan bahwa dengan pemberian pupuk yang berbeda pun hasilnya tetap sama, tinggal bagaimana perawatannya. Terpenting adalah niatnya untuk memulai menanam," imbuhnya. 

Diharapkan dengan adanya percontohan ini, para petani di Kabupaten Kediri tidak risau dan bingung karena ketergantungan pupuk konvensional. Sehingga apabila di kemudian hari pupuk konvensional sulit atau langka didapatkan, mereka bisa mandiri dengan menggunakan pupuk organik.

"Konteksnya ini adalah bagaimana para petani tidak merasa bingung kalau pupuk langka, ada cara lain yakni dengan pupuk organik, pelatihannya juga gratis tinggal bilang saja ke BPP (balai penyuluh pertanian) di masing-masing kecamatan," tandasnya. (sya/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow