Gibran Rakabuming Raka Fokus pada Debat Resmi KPU, Tidak Ikut Acara Debat Lain
Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, memberikan tanggapan terhadap keputusan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang enggan menghadiri acara debat di luar jadwal resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jakarta Selatan, (afederasi.com) - Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, memberikan tanggapan terhadap keputusan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang enggan menghadiri acara debat di luar jadwal resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Budiman menyatakan bahwa Gibran tidak dianggap sebagai seorang debater profesional dan, oleh karena itu, fokus pada aturan yang telah ditetapkan oleh KPU.
"Mas Gibran bukan seorang professional debater sehingga tentu saja beliau hanya fokus pada apa yang disediakan oleh KPU dan peraturan KPU," ujar Budiman seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, di Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).
Menurut Budiman, Gibran sedang mempersiapkan diri untuk debat resmi KPU yang akan dimulai pada 12 Desember 2023, daripada menghadiri debat yang diadakan oleh pihak lain.
Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan bahwa Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres), tidak menghadiri acara debat di luar agenda resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Budiman menyatakan bahwa Gibran, yang tidak dianggap sebagai debater profesional, sedang mempersiapkan diri untuk debat resmi KPU yang rencananya akan digelar mulai 12 Desember 2023.
Sebagai gantinya, Gibran tidak terlibat dalam acara debat yang diselenggarakan oleh pihak lain, tetapi lebih memilih fokus pada persiapan debat resmi yang diatur oleh KPU.
Budiman Sudjatmiko, Direktur Juru Debat Tim Kampanye Nasional (TKN), memberikan penilaian bahwa kemampuan debat bukanlah prioritas utama untuk membuktikan kelayakan seorang pemimpin.
Menurutnya, dalam pemilihan presiden, fokus pada keahlian eksekusi lebih penting daripada keahlian debat, yang mungkin lebih relevan untuk pemilihan perdana menteri.
"Karena begini, kita memilih pemimpin presidential bukan memilih perdana menteri. Perdana menteri itu keahlian debat menjadi penting, kalau presiden keahlian eksekusi yang menjadi penting," ungkap Budiman.
Meskipun demikian, Budiman yakin bahwa Gibran Rakabuming Raka mampu menghadapi debat capres-cawapres pada pekan depan, mengingat pengalaman Gibran sebagai anak sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika menjabat sebagai wali kota Surakarta.
Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres), menegaskan bahwa ia hanya akan menghadiri acara debat yang secara resmi diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Gibran menanggapi pertanyaan awak media mengenai ketidakhadirannya pada debat yang diadakan oleh TVOne pada Rabu (6/12/2023), dengan tegas menyatakan bahwa ia hanya akan hadir pada debat resmi KPU.
"Saya datang yang debat resmi," ujar Gibran menjawab pertanyaan wartawan setelah acara deklarasi dukungan untuk Prabowo-Gibran dari Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin (Perdana) di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Sebelumnya, Gibran tidak hadir pada acara debat tersebut yang akhirnya hanya dihadiri oleh cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.(mg-3/jae)
What's Your Reaction?


