Gibran Rakabuming Raka Dihujat Pedas Terkait Pencalonan Sebagai Cawapres, Respons Santai dan Humor Menyita Perhatian
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mendapati dirinya menjadi sasaran hujatan pedas dari warganet.
Jakarta, (afederasi.com) - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mendapati dirinya menjadi sasaran hujatan pedas dari warganet. Kritikan tersebut berkaitan dengan keputusannya untuk resmi mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden atau cawapres Prabowo Subianto. Sebuah cuitan dari akun Twitter @/hsetiyawan1979 mengecam tindakan Gibran, menyebutnya tidak sesuai dengan omongannya dan bahkan menyebutnya sebagai sosok yang "mencla mencle."
"Boleh jujur ya? Kelakuanmu elek (jelek)! Banyak tindakan yang ndak sesuai omongan! Cangkemmu (mulutmu) mencla mencle! Raimu gat***i!" tulis akun @/hsetiyawan1979 dalam cuitannya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, Minggu (12/11/2023).
Menghadapi hujatan tersebut, Gibran Rakabuming Raka tidak terpancing emosi. Sebaliknya, ia memberikan balasan dengan santai, bahkan menambahkan emoji tangan meminta maaf pada cuitannya.
"Ya pak," tulis kakak Kaesang Pangarep ini sambil menambahkan emoji tangan meminta maaf.
Reaksi Gibran yang tetap adem meski dihujat dengan kasar ini langsung mencuri perhatian banyak orang. Hingga saat berita ini dipublikasikan, balasan Gibran telah dibaca sebanyak 621 ribu kali dan mendapatkan 2 ribu tanda suka.
Warganet turut serta meramaikan kolom komentar dengan beragam pendapat. Ada yang memberikan pujian kepada Gibran karena mampu menjaga ketenangan diri di tengah hujatan, namun tak sedikit juga yang mengkritiknya karena dianggap mempermainkan demokrasi.
"Senyumin aja mas Gibran," sahut warganet.
"Alhamdulillah masih sabar," puji warganet.
"Plong wi mesti uis misuh misuh wkwkw. Plong mak plong," celetuk warganet.
Namun, ada juga kritik tajam terhadap Gibran, memperingatkan agar tidak mempermainkan demokrasi dan tetap menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
"Gibran, ingat mas rakyat udah mulai muak melihat semua ini. Demokrasi semakin mundur! Ingat kedaulatan ditangan rakyat dan milik rakyat, jangan mempermainkan rakyat seenaknya!" kritik warganet.
Meskipun mendapat kritik, tak sedikit warganet yang tetap memberikan dukungan dan harapan pada Gibran, mengingatkan bahwa setiap orang memiliki narasi politik masing-masing.
"Pamanku adalah pahlawanku," sindir warganet.
"Semangat mas, rakyat akan terus di belakang dan mengingatkan bahwa sampean adalah produk hasil pelanggaran kode etik berat," sentil yang lain.
"Semangat pak Gibran, setiap orang berusaha buat narasi politik masing-masing. Namanya politik, jahat dan baik, korban atau pelaku, semua abu-abu, tergantung arah politik masing-masing. Bagi saya Gibran tetap anak muda yang saya butuhkan. Biarlah narasi-narasi dari lawan politik bertaburan. Sukses ya," dukung warganet.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


