Gibran Rakabuming Raka dan Dilema Loyalitas: Opsi Terhadap PDIP dalam Pilihan Calon Wakil Presiden Prabowo

Gibran Rakabuming Raka, yang selama ini merupakan salah satu kader terkemuka dari PDI Perjuangan, kini tengah menjadi pusat perhatian dalam dunia politik Indonesia.

11 Oct 2023 - 09:28
Gibran Rakabuming Raka dan Dilema Loyalitas: Opsi Terhadap PDIP dalam Pilihan Calon Wakil Presiden Prabowo
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengajari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkuda. (Tim Media Prabowo Subianto)

Jakarta, (afederasi.com) - Gibran Rakabuming Raka, yang selama ini merupakan salah satu kader terkemuka dari PDI Perjuangan, kini tengah menjadi pusat perhatian dalam dunia politik Indonesia. Rumor dan tekanan agar Gibran mempertimbangkan untuk menjadi calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto semakin mendominasi percakapan politik.

Dalam menghadapi situasi ini, banyak yang bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya sikap Gibran terhadap partainya jika ia memutuskan untuk bermitra dengan Prabowo, yang merupakan figur dari kubu politik yang berbeda. Ada dua kemungkinan yang bisa diambil oleh Gibran, menurut pengamat politik Ujang Komarudin.

Pertama, Gibran dapat memilih jalan keluar yang lebih santun, dengan mengajukan pengunduran diri sebagai kader PDI Perjuangan. Alternatif kedua adalah dengan sengaja menunggu hingga partai mencopotnya dari keanggotaan. Ujang Komarudin menjelaskan, "Skemanya bisa mundur, ketemu Mega, ketemu Puan mengajukan surat pengunduran diri. Bisa juga ya dibiarin saja lalu di tengah jalan dipecat," seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Meskipun kedua pilihan tersebut ada di meja, Ujang Komarudin melihat Gibran lebih mungkin memilih opsi kedua, yaitu menunggu dipecat oleh partai. Ini mengindikasikan bahwa Gibran tidak akan mengajukan pengunduran diri jika ia menerima tawaran untuk menjadi cawapres Prabowo.

Dalam skenario ini, Gibran mungkin akan menggunakan alasan bahwa ia dipilih oleh Prabowo untuk menjadi cawapres, bukan keputusan pribadi. Dengan alasan ini, Gibran akan menjalani proses pemecatan dari PDI Perjuangan tanpa memberikan pamitan.

Menurut Ujang Komarudin, jika Gibran memilih untuk dipecat oleh PDIP, hal ini dapat membantunya mendapatkan simpati dari publik. Ini mungkin lebih baik daripada harus menghadapi Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, dan memberikan pengunduran diri secara sukarela karena berpandangan berbeda dengan partai yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Sehingga, drama politik yang sedang berkembang ini membuka pertanyaan besar tentang loyalitas seorang kader partai terhadap partainya dan bagaimana sebuah keputusan politik dapat mengubah dinamika yang ada dalam peta politik Indonesia. (mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow