Generasi Sandwich di Indonesia Menghadapi Tantangan Finansial Berlapis: Evaluasi dan Solusi di Akhir 2023
Generasi sandwich, yang merupakan mereka yang berada di tengah-tengah tanggung jawab antara orangtua dan anak-anak, kini menghadapi kondisi finansial berlapis.
Jakarta, (afederasi.com) - Generasi sandwich, yang merupakan mereka yang berada di tengah-tengah tanggung jawab antara orangtua dan anak-anak, kini menghadapi kondisi finansial berlapis.
Dalam situasi ini, mereka harus mengelola pembiayaan untuk diri sendiri, orangtua, dan juga anak-anak. Meski terbilang kompleks, kebutuhan hidup tetap harus dipenuhi, termasuk dalam hal kepemilikan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dalam rilis resmi dari Astra Life, bagian dari PT Astra International Tbk, perusahaan nasional dengan 272 anak usaha di berbagai sektor, generasi sandwich di Indonesia diimbau untuk mengevaluasi dan memperbaiki kondisi finansial mereka menuju akhir tahun 2023.
Langkah ini diambil sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi tantangan keuangan di masa mendatang.
Dengan data yang diperoleh dari Astra Life, mayoritas generasi sandwich di Indonesia, sebanyak 88,1 persen, memilih menabung sebagai langkah untuk menjaga aset mereka.
Selain itu, sekitar 69,8 persen telah melakukan investasi dalam berbagai instrumen keuangan, seperti logam mulia, reksadana, saham, deposito, dan lainnya. Kesadaran ini diharapkan dapat menjadi angin segar dalam meningkatkan kesehatan finansial mereka.
"Penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial," ujar Windy Riswantyo, Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Lima Indikator Penting untuk Meningkatkan Kesehatan Finansial Generasi Sandwich
1. Menjaga Cash Flow Tetap Positif
Generasi sandwich diminta untuk menerapkan gaya hidup hemat tanpa pelit, khususnya dalam pengeluaran harian keluarga. Budgeting menjadi kunci, dengan mencatat pengeluaran harian dan menganalisis pengeluaran bulanan untuk memastikan cash flow tetap positif. Selain itu, meningkatkan penghasilan dengan pengembangan keterampilan atau karir juga menjadi strategi yang disarankan.
2. Lunasi Hutang Konsumtif dengan Bijak
Penting bagi generasi sandwich untuk menyelesaikan hutang konsumtif dengan bijak. Hal ini agar aktivitas finansial tidak terhambat oleh beban hutang yang terus bertambah. Melunasi hutang sebelum memulai investasi atau pembelian barang besar seperti kendaraan menjadi langkah yang ditekankan.
3. Jaga Efektivitas Dana Darurat
Perencanaan keuangan yang baik melibatkan pemahaman terhadap risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan finansial. Generasi sandwich diingatkan pentingnya memiliki dana darurat dengan jumlah ideal, yakni tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Dana darurat ini menjadi penangkal risiko seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau kebutuhan mendesak lainnya.
4. Asuransi Jiwa untuk Pencari Nafkah
Selain dari risiko PHK, generasi sandwich juga dihadapkan pada risiko kehidupan yang lebih berat. Oleh karena itu, memiliki asuransi jiwa sebelum terjun ke dalam investasi menjadi langkah penting. Asuransi jiwa perlu disesuaikan dengan porsi nafkah yang dihasilkan, terutama jika suami dan istri sama-sama bekerja.
5. Tingkatkan Aset Saham dan Investasi
Jika menabung adalah langkah untuk menjaga aset, maka investasi diperlukan untuk mengembangkan aset tersebut, terutama menghadapi berkurangnya nilai aset akibat inflasi. Penting untuk memahami risiko investasi dan memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko, mulai dari risiko rendah hingga tinggi. Langkah ini diharapkan dapat membantu generasi sandwich melawan dampak inflasi dan meningkatkan nilai aset mereka.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


