Firli Bahuri : Dari Pemeriksaan Kasus Pemerasan hingga Pelantikan Pimpinan KPK
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mencuri perhatian publik pada Selasa (24/10/2023) kemarin, ketika ia muncul di Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus yang mengemuka.
Jakarta, (afederasi.com) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mencuri perhatian publik pada Selasa (24/10/2023) kemarin, ketika ia muncul di Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus yang mengemuka.
Firli Bahuri, yang telah lama diperbincangkan, akhirnya menampakkan diri di Mabes Polri, memberikan sedikit pencerahan terkait perannya dalam proses hukum yang tengah berlangsung.
Firli Bahuri, tokoh yang kontroversial, bukan hanya mengemuka sebagai saksi, tetapi juga mengambil peran utama dalam pelantikan Direktur Penuntutan KPK, Bima Suprayoga, serta Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah 1, Edi Suryanto, pada Rabu (25/10/2023) di Gedung Merah Putih KPK.
Firli yang kini memimpin KPK, menyelenggarakan acara tersebut dengan cermat dan tegas, menandai langkah penting dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia.
Acara pelantikan tersebut ternyata disiarkan secara langsung di kanal Youtube KPK. Namun, tidak seperti biasanya, tidak ada undangan yang diberikan kepada jurnalis untuk meliput peristiwa ini. Dalam momen tersebut, Firli Bahuri tetap tampil lugas dan tegas, memberikan arahan kepada para pejabat yang dilantik.
"Saat ini, saya ingin mengucapkan selamat atas amanah yang telah diberikan oleh rakyat, bangsa, dan negara. Kami insan KPK berharap Dharma Bakti Bapak-Ibu sekalian dalam upaya kita, serius dan tanpa mengenal lelah, tanpa henti untuk membersihkan negeri ini dari praktik korupsi," kata Firli dalam sambutannya, menegaskan komitmen KPK dalam memerangi korupsi, seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.
Namun, sebelum momen pelantikan tersebut, Firli Bahuri sebelumnya telah menjadi sorotan media sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dugaan pemerasan ini diduga memiliki keterkaitan erat dengan kasus korupsi yang tengah ditangani oleh KPK di Kementerian Pertanian. Meski awalnya perkara ini ditangani oleh Polda Metro Jaya, pemeriksaannya akhirnya dilakukan di Mabes Polri.
Dalam beberapa pemberitaan sebelumnya, Firli Bahuri disebut telah datang dengan upaya untuk menghindari pertanyaan wartawan. Hal ini terlihat ketika dia tiba dan saat meninggalkan tempat pemeriksaan. Meski demikian, Firli Bahuri menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 10 jam, dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 18.40 WIB. Firli Bahuri tampaknya harus menjalani beragam tekanan dan kritik selama proses pemeriksaan tersebut. (mg-3/jae)
What's Your Reaction?


