Festival Pengantin Tampilkan Kekayaan Budaya Adat Pengantin Banyuwangi

04 Jun 2023 - 19:25
Festival Pengantin Tampilkan Kekayaan Budaya Adat Pengantin Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat menghadiri pelaksanaan Festival Pengantin Nusantara Banyuwangi. (Sahroni/afederasi.com)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Salah satu cara Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kenalkan budaya lokal melalui busana pengantin adalah dengan menggelar Festival Pengantin Nusantara yang digelar di RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Minggu (4/6/2023).

Festival Pengantin Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi itu, diinisiasi oleh Himpunan Ahli Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati, yang pada tahun ketiga kali ini, mengangkat budaya pengantin Banyuwangi, Sembur Kemuning.

Sembur Kemuning merupakan upacara adat pengantin masyarakat pesisiran di Banyuwangi. Pakaian pengantin yang dikenakan didominasi warna kuning, orange dan ungu. Tercatat ada 14 regu yang terdiri dari 11 ranting HARPI dan 3 regu mandiri yang mengikuti Festival Pengantin Nusantara Banyuwangi.

"Baju pengantin Banyuwangi mulai dikenal di daerah lain, dan mulai mendapatkan tempat. Festival Pengantin Nusantara ini, kami ingin mengenalkan kekayaan adat pengantin yang lain, yakni Sembur Kemuning, agar lebih dikenal banyak orang," kata Ketua Panitia Festival Pengantin Nusantara, Suciati Suyanto.

Ditempat yang sama, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku kagum atas antusiasme yang luar biasa dari warga. Bahkan, sebelum acara dimulai, masyarakat telah berkumpul di sepanjang jalan sepanjang 2 kilometer yang mengiringi pawai pengantin. 

"Semoga kegiatan ini kian memperkuat jejaring tata rias pengantin dan berkontribusi dalam pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Banyuwangi," tutur, Bupati Ipuk.

Ipuk mengimbau Festival Pengantin Nusantara ini, bisa dimanfaatkan sebagai edukasi kepada masyarakat tentang pernikahan.

"Dengan kegiatan ini, saya berharap lebih digalakkan lagi konsultasi pernikahan pada pasangan muda. Para calon pengantin diberikan pemahaman tentang rumah tangga," saran Ipuk.

Terpisah salah satu perias yang mengikuti Festival Pengantin Nusantara Banyuwangi, Nur Jannah, mengaku senang bisa menjadi bagian dalam kegiatan yang luar biasa tersebut. 

"Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari acara ini yang tidak hanya melestarikan warisan nenek moyang, tetapi juga membuka peluang baru bagi industri tata rias di Banyuwangi. Festival ini adalah panggung yang bagus untuk berbagi kreativitas," tuturnya.

Selain pawai pengantin, Festival Pengantin Nusantara juga menyajikan beragam kegiatan budaya, seperti pertunjukan Jaranan Buto, Pagelaran Wayang Kulit, dan Pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Waterpark Cluring yang akan berlangsung hingga 7 Juni mendatang. (ron)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow