Dugaan Penganiayaan dalam Kematian Dini Sera Afanti: Perbincangan Hangat di Media Sosial

Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anak anggota DPR-RI Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, terhadap pacarnya, Dini Sera Afanti, telah menciptakan kehebohan di jagat maya.

06 Oct 2023 - 09:59
Dugaan Penganiayaan dalam Kematian Dini Sera Afanti: Perbincangan Hangat di Media Sosial
Ilustrasi kekerasan terhadap wanita. (Pexels/MART PRODUCTION)

Surabaya, (afederasi.com) - Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anak anggota DPR-RI Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, terhadap pacarnya, Dini Sera Afanti, telah menciptakan kehebohan di jagat maya. Perbincangan sengit bermula ketika Dini ditemukan tewas di sebuah karaoke, meskipun awalnya disebut meninggal karena masalah lambung.

Peristiwa tragis ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di Twitter. Sebuah thread yang berisi tautan berita peristiwa tersebut viral dan menarik perhatian banyak netizen. Namun, dalam laporan awalnya, pihak kepolisian dari Polsek Lakarsantri, yang diwakili oleh Kanit Reskrim Iptu Samikan, dengan tegas membantah adanya penganiayaan yang berujung pada kematian korban.

Kuasa Hukum korban, Dimas Yemahura al-Faruq, yang mendampingi ibu korban, Tuto Jerawat, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan polisi yang menyebutkan bahwa Dini meninggal karena sakit lambung. Menurutnya, keluarga korban memiliki bukti-bukti penganiayaan yang sangat jelas, seperti luka lecet, memar, bahkan lindasan ban mobil di lengan korban. "Korban mengalami penganiayaan berat, dan kami sangat menyesal atas pernyataan Kanit Lakarsantri yang mengabaikan fakta ini," tegas Dimas dalam pernyataannya.

Kasus Kematian Dini Sera Afanti Dialihkan ke Unit Jatanras

Menghadapi tekanan dari pihak keluarga dan masyarakat yang semakin meningkat, kasus ini akhirnya dialihkan ke Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Saat ini, tubuh korban sedang menjalani tahap autopsi dengan tujuan untuk mengungkap penyebab sesungguhnya dari kematian Dini Sera Afanti.

Sementara itu, situs resmi Ekoa Hospital menyebutkan beberapa penyakit yang terkait dengan masalah lambung, seperti asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD), yang dapat menyebabkan gejala seperti heartburn, iritasi kerongkongan, dan sakit dada. Namun, komplikasi berbahaya yang bisa berakibat fatal umumnya tidak terkait dengan GERD, seperti penyempitan kerongkongan yang membuat sulit menelan, luka terbuka di dinding kerongkongan yang dapat menyebabkan pendarahan dan nyeri, serta peningkatan risiko terkena kanker esofagus.

Penganiayaan yang Berujung pada Kematian

Kematian tragis Dini Sera Afanti (29) terjadi di sebuah apartemen di kawasan Pakuwon Mall, Jalan Puncak Indah Lontar, Surabaya pada Rabu, 4 Oktober 2023, dini hari. Ibu korban mengajukan laporan ke Polrestabes Surabaya atas dugaan penganiayaan yang diduga menjadi penyebab kematian anaknya.

Terlapor dalam kasus ini adalah Gregorius Ronald Tannur (31), kekasih korban. Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri, Iptu Samikan, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian tersebut, Dini dan Ronald sempat mengunjungi sebuah diskotek di Jalan Mayjend Jonosoewojo, Surabaya. Mereka menghabiskan waktu bersama teman-temannya sambil menikmati minuman di diskotek tersebut.

Namun, setelah keluar dari diskotek, Dini dan Ronald dikabarkan terlibat dalam sebuah pertengkaran yang mengakibatkan Dini kehilangan kesadaran. Ketika mereka tiba di apartemen korban, Dini disebutkan dalam kondisi sangat lemah, hingga akhirnya terduga pelaku membawa pacarnya itu ke rumah sakit. Namun, sayangnya, upaya pertolongan datang terlambat, dan Dini Sera Afanti meninggal dunia. Kasus ini kini tengah dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh Unit Jatanras Polrestabes Surabaya.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow