DPRD Tulungagung Gelar Rakor, Antisipasi Banjir Wilayah Selatan

07 Oct 2022 - 21:58
DPRD Tulungagung Gelar Rakor, Antisipasi Banjir Wilayah Selatan
Rapat koordinasi (rakor) yang dilakukan DPRD Tulungagung dengan dinas terkait di Ruang Ketua DPRD setempat (humas dprd for afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) - DPRD Tulungagung lakukan rapat koordinasi (rakor) guna untuk mengantisipasi banjir di wilayah selatan, Jum'at (7/10/2022). 

Dalam rakor kali ini pihaknya mengundang perwakilan dari Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 

Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin mengatakan rakor yang dilakukan guna membahas bagaimana untuk mengantisipasi bencana banjir terutama di wilayah selatan. 

Di wilayah selatan, lahan milik perhutani kini banyak yang dialihkan menjadi lahan pertanian oleh masyarakat sekitar. Hal ini mengakibatkan minimnya pohon berakar kuat yang tumbuh di daerah selatan. 

Sehingga berdampak apabila turun hujan dengan intensitas tinggi, maka tidak ada akar besar yang mampu menopang, dan air hujan langsung turun ke daratan. 

"Dengan adanya permasalahan itu kita sudah tawarkan solusinya agar saling bermanfaat untuk semua pihak," jelasnya. 

Menurut Baharudin, pihaknya menawarkan solusi agar lahan tersebut bisa ditanamani pohon jenis buah seperti alpukat, durian, dan kopi serta tanaman ternak berprotein tinggi atau indigofera. 

Apabila ditanam pohon dengan akar besar maka bisa mengantisipasi air hujan turun ke daratan, kemudian buahnya bisa dijual oleh petani dan peternak juga tetap bisa memanfaatkan indigofera untuk pakan ternaknya. 

"Jadi semua pihak bisa tetap diuntungkan dan tentunya bisa mengantisipasi banjir," ujarnya. 

Selain itu, pada rakor tersebut juga membahas solusi terkait kelangkaan pupuk. Saat ini yang bisa mendapatkan subsidi pupuk hanya petani padi, jagung, dan kacang kedelai saja. Sementara untuk petani holtikultura tidak ada subsidi. 

Ia menawarkan solusi agar memaksimalkan pemakaian pupuk organik dan mengurangi pupuk kimia. 

"Nanti bakal kami adakan pelatihan untuk petani milenial agar bisa membuat pupuk organik ini," tuturnya. 

Lanjut Baharudin, pihaknya bakal mendatangkan ahli dari Yogyakarta untuk pelatihan pembuatan pupuk organik tersebut. 

"Tidak hanya di satu tempat, ini bakal kami lakukan terus menerus," imbuhnya. 

Disinggung mengenai rencana ini bakal dilakukan kapan, pria ramah ini mengatakan untuk tindak lanjutnya nanti bakal dilakukan rapat koordinasi lanjutan dengan dinas terkait. 

"Bakal ada koordinasi lanjutan, namun sebelum penetapan APBD 2023 hal ini sudah diselesaikan," tandasnya. (er/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow