Dituduh Belokkan Sejarah, Ulama Ba’alawi Ditolak di Tulungagung

13 Dec 2024 - 18:13
Dituduh Belokkan Sejarah, Ulama Ba’alawi Ditolak di Tulungagung
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Mochammad Hamin Dhiyauddin Ketika dikonfirmasi awak media usai demonstrasi, (rizki/afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com) – Aliansi Masyarakat Tulungagung (AMT) menggelar aksi damai menolak kehadiran ulama Ba’alawi di Kabupaten Tulungagung. Mereka menilai dakwah yang dilakukan ulama tersebut tidak hanya meresahkan, tetapi juga dianggap membelokkan sejarah Islam serta memicu provokasi terhadap pemerintah.

Koordinator lapangan aksi, Mochammad Hamin Dhiyauddin, menyatakan bahwa aksi bertajuk “Merajut Kebersamaan, Merajut Persatuan” ini bertujuan untuk menegaskan penolakan terhadap dakwah ulama Ba’alawi. Menurutnya, keberadaan dakwah ulama tersebut kerap kali menanamkan pemahaman yang dianggap menyimpang kepada jamaah di Tulungagung.

“Dakwah mereka sarat dengan klaim yang tidak berdasar, terutama terkait tokoh-tokoh sejarah yang dikaitkan dengan ulama Ba’alawi. Selain itu, gaya dakwah mereka cenderung provokatif dan melawan pemerintah,” ujar Hamin, Jumat (13/12/2024).

Sebagai bentuk protes, AMT secara tegas menutup pintu bagi ulama Ba’alawi, termasuk Habib Syekh bin Abdul Qodir bin Abdurrahman Assegaf yang dijadwalkan berdakwah dalam waktu dekat. Meski menghormati keilmuan agama yang dimiliki ulama Ba’alawi, AMT menyayangkan adanya unsur yang mereka nilai sebagai pembelokan sejarah.

“Kami menghargai ilmu agama mereka, tetapi kami tidak bisa menerima jika sejarah dipelintir dengan mengklaim tokoh-tokoh tertentu sebagai bagian dari Ba’alawi. Apalagi, dakwah yang disampaikan seringkali bersifat provokatif,” tegasnya.

Hamin mengungkapkan indikasi pembelokan sejarah sudah terjadi di Tulungagung, seperti klaim terhadap tokoh di makam Sambijajar, Jaka Budeg di Gunung Budeg, dan beberapa figur lainnya yang dianggap terkait dengan Ba’alawi dari Yaman.

AMT juga mendesak pemerintah daerah untuk mengambil sikap tegas dengan tidak mengizinkan ulama Ba’alawi berdakwah di Tulungagung. Bahkan, Hamin memperingatkan bahwa jika pemerintah tidak mengambil langkah, pihaknya siap melakukan sweeping sebagai bentuk aksi lanjutan.

“Sementara ini kami belum melakukan sweeping, tetapi jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan bertindak sendiri untuk memastikan ulama Ba’alawi tidak datang ke Tulungagung,” pungkas Hamin.(riz/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow