Delapan Kecamatan di Tulungagung Terancam Bencana Hidrometeorologi

29 Jan 2023 - 21:06
Delapan Kecamatan di Tulungagung Terancam Bencana Hidrometeorologi
BPBD Kabupaten Tulungagung ketika melakukan penyelamatan warga dengan perahu karet atas bencana banjir, (ist)

Tulungagung, (afederasi.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung menyebutkan 8 kecamatan terancam bencana Hidrometeorologi.

Delapan kecamatan diantaranya Kecamatan Sendang, Pagerwojo, dan Karangrejo yang berada di wilayah barat Tulungagung dan cenderung terjadi tanah longsor.

Sedangkan untuk wilayah selatan meliputi Kecamatan Bandung, Besuki, Campurdarat, Tanggunggunung dan Pakel yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor. 

"Ada 8 kecamatan di Tulungagung yang rawan akan bencana Hidrometeorlogi," ungkap Kepala Pelaksana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak. 

Robinson menjelaskan, berdasarkan data pada tahun 2022 kemarin terdapat 108 peristiwa bencana alam. 

Apabila dibandingkan dengan tahun 2021 silam, jumlah peristiwa bencana alam tersebut terbilang menurun lantaran saat itu terdapat 146 kejadian bencana alam. 

"Secara rinci, pada tahun 2022 kemarin, bencana alam yang paling mendominasi yakni peristiwa banjir dan tanah longsor," jelasnya. 

Lebih lanjut Robinson menuturkan untuk bencana banjir tercatat sebanyak 30 kejadian dan 44 kejadian untuk tanah longsor, sisanya yakni 23 kejadian angin puting beliung, dan 11 sisanya merupakan tanah gerak dan angin kencang. 

"Untuk kejadian tanah longsor ada dua kali peristiwa yang memakan korban jiwa," jelasnya. 

Robison mengungkapkan peristiwa bencana alam yang terjadi pada tahun 2022 itu paling banyak terjadi pada bulan Oktober lalu, yang mana saat itu terjadi cuaca ekstrim yang mengakibatkan terjadinya 51 peristiwa bencana alam. 

Disinggung soal penanganan tanggap bencana yang dilakukan, pihaknya tentu bekerjasama dengan instansi terkait seperti TNI, Polri dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung untuk penanganan pasca bencana seperti pembersihan material longsor hingga pemberian bantuan.

Sedangkan untuk antipasi bencana banjir, pihaknya bersama instansi tersebut melakukan kegiatan bersih-bersih sungai dan saluran untuk mengurangi debit air yang menggenangi jalan hingga rumah.

Meski demikian, pihaknya memprediksi jika tahun ini bencana banjir akan berkurang seiring dengan berkurangnya musim penghujan.

Hanya saja masyarakat dihimbau untuk tetap waspada karena cuaca ekstrim masih akan terjadi hingga akhir Februari 2023. 

"Kalau mulai terjadi cuaca buruk, masyarakat kami minta untuk waspada agar bisa menyelamatkan diri saat terjadi bencana," pungkasnya.(riz/dn) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow