Dari Sungai Karplos, Wali Kota Syauqul Muhibbin Tebar Warisan Hijau untuk Masa Depan
Blitar, (afederasi.com) – Sungai Karang Tengah–Ploso Kerep (Karplos) menjadi saksi sebuah ikhtiar lingkungan yang ditanam dengan harapan panjang. Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025 sekaligus Hari Jadi Kota Blitar ke-119, Wali Kota Syauqul Muhibbin memimpin langsung penanaman pohon buah produktif di bantaran sungai tersebut, Jumat (25/04/2025).
Di tengah suasana pagi yang teduh, Wali Kota Syauqul Muhibbin hadir bersama para pejabat, kelompok masyarakat, hingga warga sekitar, menancapkan bibit sebagai bentuk nyata cinta terhadap bumi. Tidak sekadar seremoni, penanaman ini merupakan simbol sekaligus strategi ekologis yang membawa pesan penting tentang keberlanjutan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Syauqul Muhibbin menegaskan bahwa Hari Bumi bukan hanya pengingat tahunan, tetapi sebuah panggilan untuk mengambil peran aktif dalam merawat lingkungan. Baginya, menanam pohon bukan hal kecil, melainkan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem sehat dan masa depan yang lebih hijau.
"Hari ini kita menanam, bukan hanya pohon, tapi juga harapan dan komitmen jangka panjang," ujar Wali Kota Syauqul Muhibbin. Ia menyebut bahwa udara bersih, tanah subur, dan keindahan alam tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari konsistensi dalam tindakan menjaga bumi.
Lebih jauh, Wali Kota Syauqul Muhibbin mengaitkan kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Hari Jadi Kota Blitar. Dengan memilih pohon buah, ia berharap ada manfaat berlipat: lingkungan tetap lestari dan masyarakat bisa menikmati hasil panennya dalam beberapa tahun ke depan.
“Pohon yang kita tanam hari ini adalah bagian dari pembangunan berkelanjutan,” kata Wali Kota Syauqul Muhibbin. Menurutnya, warisan terbaik untuk generasi berikutnya adalah bumi yang hijau, sehat, dan memberi manfaat nyata bagi warganya.
Tidak berhenti di Karplos, Wali Kota Syauqul Muhibbin berkomitmen memperluas program penghijauan ke berbagai titik strategis, terutama di lahan-lahan milik pemerintah kota. Ia melihat langkah ini sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim serta upaya kolektif menjaga sumber daya alam yang kian tertekan.
Penanaman pohon yang dilakukan Wali Kota Syauqul Muhibbin juga memiliki dimensi sosial: membangun ruang terbuka yang bisa dinikmati masyarakat sebagai tempat rekreasi dan edukasi. Sungai Karplos, dalam pandangannya, bukan sekadar aliran air, tapi potensi ruang hijau yang mampu menyatukan fungsi ekologis dan ekonomi.
Dengan mengajak warga bergotong royong, Wali Kota Syauqul Muhibbin meyakini perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil—dari sebuah bibit pohon yang ditanam hari ini, tumbuhlah masa depan Kota Blitar yang lebih sejuk, asri, dan berdaya. (ang/adv)
What's Your Reaction?


