Dari Kisah Hidup Sulit hingga Puncak Kariernya: Jenderal Agus Subiyanto Resmi Menjadi Panglima TNI

Presiden Jokowi melantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI pada Rabu (22/11/2023) di Istana Negara, Jakarta.

22 Nov 2023 - 13:59
Dari Kisah Hidup Sulit hingga Puncak Kariernya: Jenderal Agus Subiyanto Resmi Menjadi Panglima TNI
Jenderal Agus Subiyanto membacakan sumpah jabatan sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, (afederasi.com) - Presiden Jokowi melantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI pada Rabu (22/11/2023) di Istana Negara, Jakarta. Agus Subiyanto, yang kini menikmati puncak kariernya, menerima tongkat estafet kepemimpinan militer dari Laksamana TNI (Purn.) H. Yudo Margono. Perjalanan karier Agus Subiyanto mencerminkan kisah hidup zero to hero yang menginspirasi banyak orang.

"Believe," sebuah buku autobiografi yang ditulis oleh Agus Subiyanto, mengungkapkan bagian dari perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Pria yang kini menjabat sebagai Panglima TNI ini menghadapi masa sulit, bahkan pernah gagal mendaftar sebagai Satpam setelah berusaha keras mencari pekerjaan. Kisah hidupnya juga mencatat pengalaman traumatis ketika dianiaya oleh anggota Polisi Militer (PM) sebelum memulai karier di TNI.

Meski pernah mengalami pengalaman tak mengenakan dengan anggota militer, Agus Subiyanto kini tidak tampak menyimpan dendam. Sebaliknya, ia muncul sebagai pemimpin militer yang menjunjung tinggi profesionalisme dan loyalitas terhadap institusi TNI. Ironisnya, pria yang pernah menjadi korban kekerasan tersebut kini menjadi Panglima TNI, posisi tertinggi di militer Indonesia.

Pada suatu kesempatan di Mabes Angkatan Darat, Agus Subiyanto berbicara mengenai masa lalunya. "Lihat saja jika aku nanti jadi tentara," demikian katanya dalam bukunya, "Believe." Meski pernah merasakan penderitaan, Agus Subiyanto tidak hanya berhasil menjadi tentara tetapi juga mencapai prestasi sebagai lulusan terbaik se-Jawa Barat.

Agus Subiyanto mengingat masa-masa sulit saat masih SMA pada Februari 1986. Saat itu, ia dan rekan-rekannya diberhentikan oleh seorang anggota Polisi Militer di Leuwigajah, Baros, karena tidak menggunakan helm. Dengan nama 'Harahap' di label, anggota PM tersebut kemudian menggiring Agus ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Cimahi. Di sana, Agus dan teman-temannya menjadi korban serangan oleh tentara, meninggalkan luka fisik dan mental.

Meskipun mengalami rintangan dan kebingungan dalam memilih jalur karier militer, Agus Subiyanto tidak menyerah. Setelah gagal menjadi Satpam dan menghadapi hasil tes yang membingungkan, ia akhirnya berhasil diterima di Akademi Militer (Akabri) dan menjadi lulusan terbaik di Jawa Barat. Perjuangan dan tekadnya membuktikan bahwa dendamnya membawa Agus Subiyanto menuju puncak kariernya sebagai Panglima TNI.

Sebelum dipilih menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi, Agus Subiyanto telah memegang berbagai jabatan mentereng di TNI. Sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Agus telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengelola dan mengembangkan kekuatan darat Indonesia. Kini, dengan tongkat estafet Panglima TNI di tangannya, Agus Subiyanto siap menjalankan tugas baru dan menghadapi tantangan kepemimpinan di tingkat tertinggi militer Indonesia.(mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow