Dari Bayangan Radikalisme ke Pilar Nasionalisme: Eks Anggota JI di Madiun Kibarkan Merah Putih

17 Aug 2025 - 13:59
Dari Bayangan Radikalisme ke Pilar Nasionalisme: Eks Anggota JI di Madiun Kibarkan Merah Putih
Muhaimin dari Bakesbangpol Kabupaten Madiun bersama pengasuh ponpes Al Ihsan Ustadz Joko Supriyanto, Densus 88 Antiteror, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), usai upacara HUT RI ke 80. (Hendri wahyu w).

Madiun, (afederasi) – Pemandangan yang langka dan penuh makna tersaji di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan, Kabupaten Madiun. Institusi yang sebelumnya dikenal terafiliasi dengan eks anggota Jemaah Islamiyah (JI) ini dengan khidmat menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

Acara yang berlangsung Minggu (17/8/2025) ini diikuti oleh ratusan santri dan wali santri. Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan ini menjadi simbol nyata dari transformasi mendalam para santri dan pengurus pondok dalam menanamkan nilai-nilai cinta tanah air.

Berlokasi di Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, upacara ini adalah tradisi tahunan kedua yang diprakarsai oleh berbagai pihak. Beberapa di antaranya adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Densus 88 Antiteror, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam program deradikalisasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam pidatonya, Inspektur Upacara Muhaimin dari Bakesbangpol Kabupaten Madiun, menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa. "Mari nilai-nilai toleransi, kerja sama, dan gotong royong serta persatuan terus digelorakan," tegasnya, sejalan dengan tema HUT RI 2025, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”

Upacara ini juga menjadi bagian dari proses kembalinya Ponpes Al Ihsan ke pangkuan NKRI. Ini menunjukkan keterbukaan mereka sebagai ponpes moderat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. "Upaya penguatan ideologi Pancasila dan pemberdayaan ekonomi akan terus dilakukan secara kolaboratif bersama Densus 88 AT, BNPT, Pemerintah Daerah, hingga pemerintah desa," ujar Muhaimin, yang juga menjabat Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Madiun.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Ihsan, Ustadz Joko Supriyanto, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia berharap upacara ini menjadi momen penting bagi eks anggota JI untuk mengadopsi "paradigma baru" dalam bermasyarakat dan bernegara. "Mari kita perkuat silaturahim, ukhuwah wathoniah agar senantiasa dapat menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara ini secara harmonis dan toleran," ajaknya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Bakesbangpol Kabupaten Madiun membagikan 100 bendera Merah Putih. Selain upacara, perayaan juga dimeriahkan dengan berbagai lomba, termasuk menghafal Pancasila. Salah satu yang menarik, Densus 88 menyediakan hadiah unik berupa seekor kambing. Ini adalah bukti bahwa pendekatan humanis dan kolaboratif dapat menjadi jembatan untuk membawa kembali mereka yang pernah terjerumus ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi. (hen/*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow