Cawapres Ganjar untuk Pilpres 2024: Kriteria Khusus yang Harus Dipenuhi Menurut Analis Politik
Analis Politik dari Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, menyoroti beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi oleh bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Jakarta, (afederasi.com) - Analis Politik dari Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, menyoroti beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi oleh bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurut Arif, kriteria pertama adalah memiliki daya ungkit elektoral yang mampu menambah dukungan suara bagi Ganjar. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya bacawapres yang mampu mengklaim representasi hijau atau Islam, terutama karena Ganjar memiliki kelemahan di ceruk tersebut.
Selain itu, kriteria kedua yang diungkapkan Arif adalah pentingnya "chemistry" atau kecocokan visi dan misi antara bacawapres dengan Ganjar. Keberadaan chemistry ini dianggap vital karena akan menjadi landasan kerja bersama jika terpilih. Arif juga menekankan bahwa sosok bacawapres harus memiliki basis suara dan integritas yang kuat. Menurutnya, hal ini adalah elemen penting untuk menghindari potensi turbulensi dalam kepemimpinan di masa depan.
Menanggapi persyaratan yang harus dimiliki bacawapres pendamping Ganjar, peneliti SMRC Saidiman Ahmad juga mengutarakan pandangannya. Menurut Ahmad, bacawapres Ganjar harus memiliki basis massa yang solid dan tingkat integritas yang tinggi. Menurutnya, dukungan dari basis massa adalah hal yang esensial untuk meraih kemenangan dalam kontestasi politik. Selain itu, integritas juga dianggap krusial karena menjadi wakil presiden mengharuskan pemimpin tersebut memiliki integritas yang tak terbantahkan.
Saidiman Ahmad juga membahas kualitas personal yang dianggap penting untuk seorang pemimpin nasional, khususnya bacawapres yang akan mendampingi Ganjar. Ia menyoroti kedekatan dengan publik dan integritas sebagai dua aspek kunci yang harus dimiliki. Kedekatan dengan publik mencakup sikap dan rekam jejak yang mengakar di tengah masyarakat, terutama jika tokoh tersebut berasal dari kelompok besar seperti NU atau memiliki popularitas di kelompok tertentu. Ahmad juga menyebutkan contoh tokoh seperti Mahfud MD, Ridwan Kamil, dan Khofifah yang memenuhi kriteria ini, mengacu pada kedekatan dengan NU, basis dukungan massa yang kuat, dan integritas yang diakui secara luas. (mg-3/jae)
What's Your Reaction?