Bupati Lamongan Optimis Zakat ASN Capai 13,5 Miliar

27 Nov 2025 - 18:56
Bupati Lamongan Optimis Zakat ASN  Capai 13,5 Miliar
Baznas Lamongan Gelar Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Islam Lamongan. (Iyan Farikh/ afederasi.com).

Lamongan, (afederasi.com) - Kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lamongan cukup tinggi. Zakat yang disetor melalui Baznas Lamongan rata-rata mencapai Rp 7 miliar setiap tahun, dengan tren peningkatan dari tahun ke tahun.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengapresiasi konsistensi Baznas Lamongan yang grafik pengumpulannya terus meningkat. "Saya ikut membidani lahirnya Baznas Lamongan," kata Yuhronur Efendi saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Baznas Optimalisasi Baznas Mendukung Asta Cita di Kampus Universitas Islam Lamongan (Unisla), Rabu (26/11/2024).

Yuhronur menjelaskan, saat pertama dibentuk, target pengumpulan Baznas Lamongan hanya Rp 3,5 miliar. Namun, kini telah berkembang hingga Rp 7 miliar lebih. "Dan sangat mungkin untuk ditingkatkan di luar ASN," ujarnya. Ia meyakini kenaikan tersebut karena peningkatan kepercayaan publik, dengan Baznas dikelola secara amanah, kesungguhan, dan sesuai syariat, termasuk dalam penyalurannya.

Kunci penting peningkatan tersebut adalah audit internal yang selalu wajar tanpa pengecualian. "Ini harus kita pertahankan agar performa Baznas terjaga," tegas Yuhronur.

Ia juga menilai Baznas sejalan dengan langkah Pemerintah Kabupaten Lamongan, yang mendukung program Presiden Prabowo Subianto seperti swasembada pangan. "Ada swasembada pangan, dan tidak sampai satu tahun Indonesia tidak impor beras. Ini akan dilanjutkan dengan swasembada gula, kedelai, dan jagung," katanya.

Lamongan sendiri konsisten sebagai lumbung pangan Jawa Timur dengan produksi tertinggi. "Kita akan konsisten menjaga lumbung pangan," pungkasnya. 

Yuhronur menekankan optimalisasi Baznas baik dalam pengumpulan maupun penyaluran, termasuk rencana penanganan zakat desa. Baznas harus melakukan sosialisasi tentang kewajiban membayar zakat dan membangun kepercayaan dalam pengelolaan.

"Insya Allah Baznas akan bisa menyakup dengan baik," kata Yuhronur sambil menginstruksikan ASN, camat, dan unit kerja untuk lebih mengoptimalkan penyerahan zakat. Ia optimis target Rp 13,5 miliar tidak sulit dicapai.

Ketua Baznas Lamongan, Bambang Moeljono, dalam sambutannya menyatakan meski penerimaan zakat, infaq, dan sedekah meningkat, Baznas tetap berinovasi untuk meningkatkan tanggung jawabnya. "Yang disetor ke Baznas pasti disalurkan dan penyalurannya sesuai syariat serta seiring dengan program pemerintah daerah Lamongan," ujar Bambang.

Ia mencontohkan penyaluran dana tersebut untuk membantu peningkatan ekonomi kaum dhuafa, pengobatan orang sakit yang tidak mampu, program Laserkut, pendidikan gratis, dan beasiswa bagi pelajar serta mahasiswa. "Pengumpulan dan penyaluran uang zakat seiring dengan program Presiden RI Prabowo yang ada dalam Asta Cita," tambah Bambang.

Zakat dipandang strategis karena keterkaitannya dengan pengentasan kemiskinan, pembangunan kewilayahan, pendanaan pembangunan, dan penguatan keagamaan. Untuk membantu pengembangan warga dhuafa, Baznas bersama Tim Penggerak PKK Lamongan membuat program bantuan ternak ayam petelur. Ada 35 warga di 15 desa yang telah menerima bantuan skala rumah tangga, masing-masing berupa 20 ayam, kandang, pakan, dan obat-obatan untuk dua bulan.

"Setelah dua bulan, kebutuhan pakan bisa dicukupi sendiri dari hasil produksi telur ternak ayam dari Baznas. Kita akan kembangkan lebih banyak lagi di tahun depan," kata Bambang.

Sebelumnya, Baznas telah mengembangkan bantuan ternak kambing yang disalurkan kepada kelompok peternak di wilayah Lamongan selatan. Perkembangannya luar biasa, bahkan tinja yang difermentasi menjadi pupuk kandang laku Rp 7 juta per bulan. Kelompok ternak ini juga memberikan sedekah Rp 2 juta per bulan ke Baznas. "Ini luar biasa," pungkas Bambang. (yan)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow