BRI Rancang Strategi Cerdas untuk Peningkatan Bisnis: Fokus pada Dana Murah dan Digitalisasi
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, merancang strategi cemerlang untuk mengoptimalkan kinerja bisnis perusahaan
Jakarta, (afederasi.com) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, merancang strategi cemerlang untuk mengoptimalkan kinerja bisnis perusahaan.
Salah satu langkah kunci yang diambil adalah peningkatan dalam porsi dana murah dan upaya digitalisasi pada operasional bisnis BRI.
"Saat ini, fokus utama kami adalah meningkatkan dana murah dan melakukan digitalisasi dalam operasional bisnis kami," ujar Sunarso pada Public Expose Live 2023 seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, Rabu (6/12/2023). Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap rasio efisiensi perseroan.
Dalam upayanya meningkatkan dana murah, BRI telah mencapai pencapaian positif dalam peningkatan rasio efisiensi perseroan. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami peningkatan, turun dari 68,36% menjadi 68,07%, sementara Cost to Income Ratio (CIR) mengalami perbaikan dari 42,55% menjadi 41,28%.
"Kami senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi, dan hasilnya terlihat dari penurunan rasio BOPO dan CIR," ungkap Sunarso. Langkah ini diambil dalam rangka memastikan kesehatan keuangan perusahaan.
Sunarso menjelaskan bahwa terdapat dua strategi utama yang dijalankan untuk meningkatkan dana murah. Pertama, BRI fokus pada peningkatan kelas nasabah eksisting melalui program-program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua melibatkan penargetan segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PNM (Permodalan Nasional Madani) dan Pegadaian.
"Kami ingin memastikan pemberdayaan nasabah eksisting dan menyasar segmen ultra mikro untuk pertumbuhan yang berkelanjutan," tambah Sunarso. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dana murah BRI.
Hasil dari strategi BRI terlihat melalui kesuksesan Holding Ultra Mikro (UMi), yang telah tumbuh luar biasa sejak dua tahun terbentuk. Hingga September 2023, Holding UMi mencatat lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam dengan pertumbuhan sekitar 17,3% year-on-year (yoy). Nilai outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp614,9 triliun, naik 9,5% secara yoy.
Pertumbuhan Holding UMi ini sejalan dengan kemampuan BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan, didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank tetap terjaga pada level 87,76%, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 27,48%, jauh di atas ketentuan regulator.
"Dukungan likuiditas dan permodalan yang kuat telah menjadi pilar pertumbuhan BRI, dan kami akan terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah," tegas Sunarso.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?