Bernilai Ekonomis Tinggi, Industri Jamur Semakin Diminati Warga Banyuwangi

07 Mar 2024 - 21:21
Bernilai Ekonomis Tinggi, Industri Jamur Semakin Diminati Warga Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi salah satu industri di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. (Humas Pemkab Banyuwangi)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyimpan begitu banyak sumber daya untuk menopang kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah industri jamur tiram yang semakin banyak diminati oleh warga Bumi Blambangan.

Hasil produksi jamur tiram tidak hanya diminati oleh pasar lokal. Hasil budidaya jamur tiram asal Banyuwangi juga sangat banyak dijual ke luar daerah diantaranya, Bali, Bondowoso, Situbondo dan Jember.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani sangat mengapresiasi para pelaku industri jamur yang mampu memperdayakan warga sekitar sehingga roda perekonomian juga bisa bergerak.

Bupati Ipuk menginstruksikan kepada dinas terkait untuk terus melakukan pendampingan, agar produksi dan pasar jamur dari desa ini bisa terus bertambah.

"Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kelompok ini, dengan melibatkan banyak orang dalam proses budidaya jamur," kata Bupati dikutip dari laman banyuwangi.go.id.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, H. Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Pongky Hari Asmara mengatakan, masyarakat Banyuwangi semakin banyak yang menekuni pertanian.

Tidak hanya kalangan tua, kalangan milenal banyak yang menyalurkan kreativitas menjadi pelaku budidaya jamur tiram.

"Jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, budidaya jamur tiram sangat mudah dan menguntungkan," kata Pongky saat mendampingi Kadispertan Banyuwangi, Arief Setiawan, Kamis (7/3/2024).

Salah satu produksi budidaya jamur tiram adalah kelompok Petani Jamur Mekarjaya yang di Dusun Glowong, Desa Wringinagung, yang mewadahi hampir 23 kelompok budidaya jamur.

Hasil produksi jamur tiram dari kelompok tersebut, juga diminati pasar luar daerah yang rata-rata 12 hingga 14 ton perbulan, dari target kelompok sebesar 20 ton/bulan. 

"Untuk serapan yang lebih stabil adalah pasar Situbondo dan Bondowoso, dimana kelompok rutin mengirim produksinya di kisaran 2-3 kwintal setiap hari," jelasnya. 

Dipertan Banyuwangi, lanjut Pongky, terus memberikan pendampingan untuk para pelaku industri jamur. Masyarakat yang ingin melakukan budidaya jamur bakal diberi pembekalan dan pendampingan agar usaha semakin meningkat.

"Kita terus melakukan pendampingan kepada pelaku industri jamur di Banyuwangi. Opsi pasar, penanganan pasca panen dan tantangan lain telah dicarikan solusi guna industri jamur Banyuwangi semakin meningkat," pungkasnya. (ron)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow