Bentrokan Hebat di Bitung: Mediasi Damai Setelah Kekerasan Antar Massa Pro Palestina dan Ormas
Bentrokan hebat antara massa pro Palestina dan kelompok ormas di Kota Bitung, Sulawesi Utara, terjadi pada Sabtu (25/11/2023).
Bitung, (afederasi.com) - Bentrokan hebat antara massa pro Palestina dan kelompok ormas di Kota Bitung, Sulawesi Utara, terjadi pada Sabtu (25/11/2023). Insiden ini mencuat setelah terjadi saling serang di antara kedua kelompok tersebut, yang sayangnya juga melibatkan bendera Israel.
Pemandangan viral di media sosial menunjukkan sekelompok massa menganiaya seseorang yang diduga merupakan anggota kelompok pendukung Palestina. Video juga memperlihatkan kelompok tersebut membawa atribut yang mirip dengan bendera Israel, konvoi menggunakan sepeda motor hingga mobil bak terbuka.
Kekerasan tidak hanya terbatas pada fisik manusia, tetapi juga merusak harta benda. Sebuah video ramai di media sosial memperlihatkan sebuah mobil ambulans yang terguling, sementara sejumlah orang bersenjata tajam menghancurkannya dengan parang panjang.
Bentrok ini tidak hanya melibatkan massa pro Palestina dan kelompok ormas, tapi juga melibatkan Badan Kesbangpolda Provinsi Sulawesi Utara. Menurut keterangan resmi, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/11/2023) pukul 18.00 sampai dengan 19.55 WITA. Kekerasan pecah akibat dua kegiatan yang berlangsung bersamaan, yaitu parade budaya masyarakat adat Makatana Minahasa dan doa serta Salat Ghaib untuk Palestina.
Dalam kronologi kejadian, tampak adanya dugaan provokasi dari pihak tak dikenal pada pukul 16.54 WITA. Oknum tersebut diduga berteriak takbir di lokasi konsentrasi massa Masyarakat Adat Makatana Minahasa, yang kemudian berujung pada kejar-kejaran hingga Pasar Kanopi. Pengerusakan kendaraan ambulans, pembakaran atribut, dan penganiayaan peserta doa serta Salat Ghaib untuk Palestina juga terjadi.
Akibat bentrokan tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka-luka, demikian diungkapkan oleh Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa pada Sabtu (25/11/2023) malam. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi atau video yang belum jelas kebenarannya.
Namun, dalam suasana tegang itu, ada cahaya harapan. Tak lama setelah bentrokan, pemerintah daerah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat berhasil memediasi pertemuan antara kedua kelompok pada Sabtu malam. Pertemuan itu diakhiri dengan kesepakatan damai yang dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Damai di GOR Duasudara. Dalam kesepakatan tersebut, tiga poin pokok disepakati, termasuk keamanan dan kedamaian Kota Bitung, menangkal berita hoaks, serta persatuan antara masyarakat adat Minahasa dan Barisan Solidaritas Muslim (BSM).
Sebelum berita damai tersebut, aparat dan pemerintah setempat menyatakan bahwa pada Sabtu malam pukul 19.55 WITA, kondisi Kota Bitung sudah kembali kondusif. Langkah-langkah keamanan, termasuk penjagaan oleh aparat kepolisian dan TNI, diambil untuk mencegah adanya aksi susulan yang dapat mengganggu ketertiban. (mg-1/jae)
What's Your Reaction?


