Bandeng Raksasa 14.6 Kg Milik Petambak Syaifullah Mahdi Jadi Jawara Tradisi Kontes Bandeng Kawak Gresik
Gresik, (afederasi.com) - Ajang puncak tradisi Pasar Bandeng tahun 2025 Kabupaten Gresik, Jawa Timur berlangsung meriah dan padati ribuan pengunjung dari dalam maupun luar kota Gresik
Salah satu acara paling dinanti adalah kontes Bandeng Kawak yang kali ini dimenangkan oleh Syaifullah Mahdi, Pembudidaya tambak dari Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah Gresik
Bandeng raksasa hasil budidaya tambak tersebut mencetak rekor dengan bobot mencapai 14,6 kilogram, panjang 109 cm, dan masa ternak selama 16 tahun.
Kontes Bandeng Kawak tahun ini dikuti tiga kontestan yang mengikutsertakan bandeng super besar hasil budidaya tambaknya. Selain Syaifullah Mahdi, ada dua kontestan lainnya yang juga menghadirkan bandeng dengan ukuran fantastis.
Kontestan lain yang juga berasal dari desa Pangkahwetan Ujungpangkah yakni Askin yang meraih juara kedua dengan bandeng seberat 11,6 kilogram, panjang 106 cm, dan masa ternak selama 19 tahun.
Sementara diperingkat tiga ditempati petambak Zainul Abidin dari Watuagung, Menggare Kecamatan Bungah, dengan bandeng berbobot 8 kilogram, panjang 90 cm, dan masa ternak 10 tahun.
Sebagai pemenang utama, Syaifullah Mahdi berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp 30 juta. Juara kedua mendapatkan Rp 25 juta, dan juara ketiga memperoleh Rp 20 juta.
Apresiasi berupa hadiah ini diharapkan dapat semakin memotivasi para petambak untuk terus membudidayakan bandeng berkualitas super.
Syaifullah Mahdi, pemenang kontes Bandeng Kawak 2025 mengaku bandeng miliknya sudah berusia 16 tahun dengan perawatan ekstra dan dibudayakan dilahan tambak khusus.
"Bandeng ini sudah kami rawat selama 16 tahun, ditambak seluas 4 hektar, jadi tambak tersebut memang kami siapkan khusus untuk bndeng-bandeng yang akan mengikuti kontes setiap tahunnya," jelas Mahdi.
Mahdi menyebut dirinya sudah puluhan tahun mengikuti Kontes Bandeng Kawak. Hal itu sebagai wujud kecintaannya pada budaya asli kabupaten Gresik. Selain itu juga merupakan kebanggaan dan sebagai penyemangat para petani tambak.
"Kami berharap petani atau pembudidaya bisa terus melestarikan tradisi ini, karena bandeng selam ini telah salah satu ikon kebanggaan masyarakat Gresik," ujar Mahdi.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani berharap kegiatan ini membawa berkah bagi masyarakat Gresik, bahkan menyebut bahwa budidaya bandeng sudah berlangsung sejak era Sunan Giri sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
“Bandeng itu ikan yang seksi, dimasak apa pun enak. Namun, sektor perikanan butuh perhatian, terutama dalam hal pupuk dan harga pakan yang semakin tinggi,” ungkap Gus Yani sapaan akrab Bupati
Selain kontes, tradisi Pasar Bandeng Gresik kali ini juga dimeriahkan live cooking masakan olahan bandeng oleh Chef King Abdi dan makan bareng bandeng gratis.
Dalam kesempatan ini, Bupati Gresik juga mengaugerahkan penghargaan dalam bidang kebudayaan kepada Mbah Mat Kauli atas dedikasinya dalam melestarikan budaya pesisir Gresik.
“Gresik ini bandeng, bandeng ya Gresik. Mudah-mudahan kedepan masyarakat Gresik lebih maju dan sejahtera,” pungkas Gus Yani. (frd)
What's Your Reaction?


