Bahlil Tak Percaya Cadangan Nikel RI Habis dalam 15 Tahun

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah klaim mengenai umur cadangan nikel di Indonesia yang hanya tersisa kurang dari 15 tahun.

30 Aug 2023 - 11:18
Bahlil Tak Percaya Cadangan Nikel RI Habis dalam 15 Tahun
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. [Tangkapan layar]

Jakarta, (afederasi.com) - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah klaim mengenai umur cadangan nikel di Indonesia yang hanya tersisa kurang dari 15 tahun. Menurut Bahlil, pandangan tersebut hanyalah sebuah persepsi belaka. Dia mengungkapkan bahwa angka tersebut merujuk pada eksplorasi nikel dengan kapasitas smelter yang sudah ada. Namun, Bahlil meyakini bahwa masih banyak wilayah di Indonesia yang belum dieksplorasi sepenuhnya. Dalam diskusi mengenai Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Jakarta, Bahlil menyatakan, "Gini, belum ada satu kajian teknis yang menyatakan bahwa (umur cadangan nikel di Indonesia) 15 tahun."

Menanggapi perdebatan seputar umur cadangan nikel Indonesia, Bahlil menekankan bahwa belum ada kajian teknis yang secara pasti menyatakan bahwa umur cadangan nikel hanya 15 tahun. Menurutnya, persepsi tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Bahlil menambahkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak wilayah, termasuk di Papua, yang belum dieksplorasi sepenuhnya, dan ini membuktikan bahwa kekhawatiran mengenai cadangan nikel yang hanya cukup untuk 15 tahun tidaklah benar.

Staf Khusus Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM, Irwandy Arif, menjelaskan bahwa terdapat berbagai perhitungan mengenai cadangan nikel Indonesia dari berbagai sumber. Beberapa perhitungan mengindikasikan bahwa cadangan nikel nasional hanya akan mencukupi untuk 7 tahun, 10 tahun, bahkan hingga 15 tahun, tergantung pada tingkat konsumsinya. Hal ini menunjukkan keragaman pandangan dalam menilai cadangan nikel Indonesia.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli, menyampaikan pandangannya mengenai umur cadangan bijih nikel di Indonesia. Menurutnya, umur cadangan bijih nikel hanya akan mencapai 13 tahun. Angka ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap tahunnya akan diolah sekitar 100 juta ton bijih nikel kadar tinggi (saprolite) melalui smelter berteknologi pirometalurgi. Pandangan ini memberikan perspektif lain dalam perdebatan mengenai cadangan nikel Indonesia.

Dengan beragam pandangan yang beredar, perdebatan seputar umur cadangan nikel di Indonesia terus menjadi topik yang menarik perhatian para pakar pertambangan, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya di dalam negeri.(mg-2/mhd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow