Bahana TCW Bergabung dengan UN PRI untuk Mendorong Investasi Berkelanjutan
PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), anak usaha dari Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group - IFG), telah memperkuat komitmennya terhadap investasi berkelanjutan dengan resmi bergabung ke dalam jaringan The United Nations Principles for Responsible Investment (UN PRI).
Jakarta, (afederasi.com) - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), anak usaha dari Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group - IFG), telah memperkuat komitmennya terhadap investasi berkelanjutan dengan resmi bergabung ke dalam jaringan The United Nations Principles for Responsible Investment (UN PRI). Keputusan ini sejalan dengan nilai-nilai Environmental Social Governance (ESG), yang menjadi fokus Bahana TCW dalam mendukung pertumbuhan investasi yang bertanggung jawab.
Menurut Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama, keanggotaan Bahana TCW di UN PRI sejak 7 Desember 2023 adalah langkah nyata dalam mendukung investasi berkelanjutan. "Kami berkomitmen untuk memasukkan isu-isu ESG ke dalam analisis investasi dan proses pengambilan keputusan bisnis," ujarnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi lebih dari 5.000 institusi keuangan yang menjadi bagian dari UN PRI, memandangnya sebagai keuntungan tersendiri dalam pengambilan keputusan investasi.
Dalam keterangannya, Danica menegaskan bahwa perhatian pada isu ESG adalah keharusan, mengingat Bahana TCW sebagai lembaga investasi dengan horison bisnis jangka menengah dan panjang harus mempertimbangkan faktor lingkungan sebagai variabel kunci dalam pengambilan keputusan bisnis. Bahkan, saat ini, penerapan ESG juga menjadi faktor pertimbangan utama bagi investor global dalam berinvestasi. Menurut Bloomberg Intelligence, aset terkait ESG diperkirakan akan melampaui US$41 triliun hingga akhir tahun 2022.
Investor Indonesia pun semakin menyadari pentingnya investasi berkelanjutan. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) per November 2023 menunjukkan bahwa sekitar 44% emiten dengan risiko ESG rendah mengalami apresiasi harga saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dengan risiko ESG sedang (40%) dan tinggi (30%).
Dalam beberapa tahun terakhir, Bahana TCW telah aktif menerapkan prinsip berkelanjutan dalam berbagai produk investasinya. Salah satunya adalah meluncurkan produk investasi hijau (green fund) seperti Bahana Obligasi Kehati Lestari sejak tahun 2007. Selain itu, Bahana TCW memiliki tiga produk reksa dana abadi (endowment fund) yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, dan ekonomi syariah.
Keanggotaan Bahana TCW di UN PRI juga sejalan dengan enam prinsip yang diusung oleh organisasi tersebut. Prinsip-prinsip ini mencakup pengintegrasian isu-isu ESG dalam analisis investasi, aktif memajukan isu-isu ESG dalam kebijakan dan pengambilan keputusan, serta memastikan investasi hanya dilakukan pada perusahaan yang benar-benar menerapkan ESG.
Dengan bergabungnya Bahana TCW ke dalam UN PRI, perusahaan ini menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan jawaban terhadap kebutuhan investor domestik akan produk investasi yang tidak hanya mengedepankan imbal hasil optimal, tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG dalam pengelolaannya.(mg-2/jae)
What's Your Reaction?


