Anies Baswedan Soroti Potensi Ketimpangan Baru dengan IKN, Jokowi: Langkah Kita untuk Pemerataan Ekonomi
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan pandangannya terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kekhawatiran bahwa proyek ini dapat melahirkan ketimpangan baru di Indonesia.
Jakarta, (afederasi.com) - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan pandangannya terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kekhawatiran bahwa proyek ini dapat melahirkan ketimpangan baru di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat Anies menghadiri acara dialog terbuka Muhammadiyah di UMS Surakarta pada Rabu (22/11/2023).
Anies Baswedan menjelaskan bahwa jika tujuan dari pembangunan kota baru dan ibu kota baru adalah pemerataan, hasilnya justru akan menciptakan ketidakseimbangan baru. Menurutnya, membangun satu kota di tengah hutan dapat menimbulkan ketidaksetaraan dengan daerah-daerah di sekitarnya. Ia menyoroti perbedaan pendekatan yang seharusnya dilakukan, yaitu membesarkan kota-kota kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar di seluruh Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan respons terhadap pandangan Anies Baswedan terkait IKN. Jokowi menegaskan bahwa pembangunan IKN justru bertujuan untuk menyelesaikan masalah ketimpangan ekonomi di Indonesia. Ia menekankan komitmen untuk menjauhkan konsep Jawa-sentris, dan sebaliknya, memperjuangkan konsep Indonesia-sentris.
Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat ketimpangan dalam perkembangan ekonomi, dengan 58 persen pendapatan domestik bruto (PDP) perekonomian Indonesia terpusat di Pulau Jawa. Dalam konteks ini, pembangunan IKN diharapkan dapat membantu mencapai tujuan pemerataan ekonomi di seluruh negeri.
Presiden Jokowi menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian, bukan hanya Jawa. Hal ini disampaikannya setelah melakukan penanaman pohon di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu (29/11/2023). Menurutnya, langkah-langkah seperti pembangunan IKN adalah wujud dari upaya menjadikan Indonesia sebagai fokus utama pembangunan, mengurangi ketimpangan yang terjadi terutama di Pulau Jawa.
Jokowi menyatakan, "Justru kebalikannya, kita itu tidak ingin Jawa-sentris, kita ingin Indonesia-sentris." Ia menekankan pentingnya pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia untuk mencapai tujuan kesetaraan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com. (mg-2/mhd)
What's Your Reaction?


