Aksi Blokade Sopir Truk Pengangkut Tebu Lumpuhkan Perkebunan dan Produksi Gula di Banyuwangi
Banyuwangi, (afederasi.com) - Ratusan sopir armada truk pengangkut tebu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memblokade jalan keluar masuk sejumlah areal perkebunan tebu di bawah pengelolaan PTPN I Regional 4 dan 5, Sabtu (28/6/2025).
Dampaknya, aksi ini menghentikan seluruh pengangkutan tebu dan mengancam mandeknya produksi Pabrik Gula Glenmore pada musim giling tahun ini.
Aksi blokade dilakukan dengan cara memarkir truk secara melintang dan berjajar, menutup total akses transportasi dari dan menuju lokasi panen. Para sopir menyuarakan kekecewaan atas kebijakan pengadaan alat berat pengangkat tebu grabber yang dinilai tidak memadai.
“Dalam sepekan, kami hanya mengangkut tebu dua kali. Padahal sebelumnya bisa setiap hari. Ini karena banyak grabber rusak atau tidak tersedia,” ujar juru bicara aksi, Moch Taufan.
Sumber persoalan bermula dari penunjukan PT Fajar, Jember, sebagai pemenang tunggal tender penyedia grabber oleh Pabrik Gula Glenmore. Selain itu, perusahaan yang sama juga memenangkan sebagian lokasi tender pengadaan armada truk. Sopir menilai, penempatan grabber yang layak hanya dilakukan di titik-titik yang juga dimenangkan oleh PT Fajar dalam pengadaan armada.
Hal ini memicu dugaan praktik monopoli dan minimnya uji kelayakan teknis dalam proses tender. Sopir-sopir dari rekanan lain merasa diperlakukan tidak adil karena operator grabber enggan bekerja sama dengan mereka.
“Dulu operator grabber dari berbagai rekanan bisa bekerja sama baik. Kini, hanya mau melayani sopir dari PT Fajar,” kata Taufan.
Akibat gangguan ini, ribuan ton tebu dilaporkan tidak segera terangkut dari lahan ke pabrik. Bahkan, di areal Hak Guna Usaha (HGU) Glenmore, tebu sempat dibiarkan menumpuk lebih dari sebulan. Selain berdampak pada pendapatan sopir, situasi ini juga berisiko menimbulkan kerugian negara akibat penurunan kualitas dan volume tebu.
Para sopir menuntut agar PT Fajar segera menyediakan grabber dalam kondisi dan jumlah yang memadai di seluruh lokasi. Bila tidak mampu, perusahaan diminta legawa mundur dari proyek. Mereka juga mendesak agar Direktur PT Fajar hadir langsung menemui perwakilan sopir untuk mencari solusi.
Informasinya, Sabtu malam (28/6/2025), para sopir armada truk pengangkut tebu akan diajak komunikasi oleh para pihak di Pabrik Gula Glenmore. Namun sayang, hingga kini awak media belum berhasil melakukan konfirmasi kepada pihak Pabrik Gula Glenmore maupun manajemen PT Fajar, Jember. (ron)
What's Your Reaction?


