Usulan Revitalisasi Pasar Campurdarat alami Penolakan Berulang

29 Nov 2023 - 19:48
Usulan Revitalisasi Pasar Campurdarat alami Penolakan Berulang
Kondisi Pasar Campurdarat usai terjadi kebakaran, (rizki /afederasi.com)

Tulungagung, (afederasi.com)  – Pasca-kebakaran yang melanda Pasar Campurdarat pada Maret 2021, usulan untuk merevitalisasi pasar tersebut telah beberapa kali diserahkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Namun, usulan tersebut telah ditolak berkali-kali, menimbulkan pertanyaan serius atas prioritas pembangunan dalam wilayah ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, mengungkapkan bahwa setelah kebakaran dahsyat itu, upaya-usaha untuk memulihkan pasar sudah dilakukan melalui usulan revitalisasi. Namun, usulan anggaran revitalisasi tersebut telah ditolak sebanyak lima kali oleh Kemendag dan Pemprov Jatim.

"Kami telah mengajukan usulan revitalisasi Pasar Campurdarat sebanyak lima kali kepada Kemendag dan Pemprov Jatim. Namun, sayangnya, semua usulan tersebut ditolak," ujar Tri Hariadi dalam pernyataannya pada Rabu (29/11/2023).

Alasan di balik penolakan tersebut, menurut Tri Hariadi, adalah karena Kabupaten Tulungagung telah menerima dana revitalisasi pasar untuk Pasar Ngunut pada tahun 2019. Penerimaan dana ini terjadi pasca-kebakaran yang sama di Pasar Ngunut. Oleh karena itu, pada tahun 2021, usulan revitalisasi Pasar Campurdarat ditolak.

Walau begitu, alasan dari penolakan usulan berikutnya tidak begitu jelas bagi pihak terkait. Tri Hariadi mengindikasikan bahwa kemungkinan wilayah lain juga mengajukan usulan yang sama, dan prioritas pengalokasian dana menjadi faktor penentu.

Pasar Campurdarat membutuhkan dana revitalisasi sekitar Rp 10 miliar untuk melakukan pembaruan menyeluruh, namun APBD sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhan ini.

"Revitalisasi pasar akan dilakukan dengan konsep pasar modern karena sebagian besar lapak pedagang di dalam pasar berada pada kondisi yang membutuhkan peremajaan," jelas Tri Hariadi.

Sementara pedagang yang terkena dampak kebakaran saat ini berdagang di tempat penampungan sementara (TPS) yang dibangun menggunakan dana APBD. Meskipun demikian, beberapa pedagang telah melakukan perbaikan sendiri pada kiosnya dan kembali beroperasi di lokasi yang sama.

Pemerintah setempat terus berupaya keras agar usulan revitalisasi Pasar Campurdarat bisa disetujui demi mengembalikan kehidupan pasar yang vital bagi perekonomian lokal.

Dengan penolakan yang terus terjadi, pertanyaan atas prioritas pembangunan dan pengalokasian dana untuk wilayah yang membutuhkan perhatian khusus, seperti Pasar Campurdarat, semakin menguat. Namun, harapan akan pemulihan pasar yang penting ini tetap menjadi fokus utama bagi pemerintah setempat.(riz/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow