Trenggalek Pertahankan Predikat Kabupaten Layak Anak Kategori Utama 2025
Trenggalek, (afederasi.com) — Kabupaten Trenggalek kembali mencatat prestasi membanggakan di kancah nasional dengan meraih Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Utama tahun 2025. Penghargaan bergengsi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI ini menempatkan Trenggalek sejajar dengan enam kabupaten/kota terbaik di Jawa Timur.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang hadir langsung menerima penghargaan tersebut, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang berperan dalam pencapaian ini.
"Terima kasih kepada seluruh OPD, forum anak, dan masyarakat yang telah mendukung upaya menjadikan Trenggalek sebagai lingkungan yang ramah dan aman bagi anak. Semoga prestasi ini membawa manfaat nyata bagi warga,” ujarnya.
Penghargaan KLA tahun ini diberikan kepada 355 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan rincian 22 daerah kategori Utama, 69 kategori Nindya, 125 kategori Madya, dan 139 kategori Pratama. Selain itu, Penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA) juga diserahkan kepada 13 provinsi yang dinilai berhasil mendorong terciptanya KLA di wilayahnya.
Bupati Nur Arifin menegaskan bahwa mempertahankan predikat ini akan menjadi tantangan tersendiri.
"Keberhasilan ini baru langkah awal. Tantangan berikutnya adalah bagaimana kita bisa menjaga bahkan meningkatkan kualitasnya," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPPA Arifah Fauzi menekankan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kesungguhan kepala daerah dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan amanat konstitusi dan Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi Indonesia.
Namun, Arifah juga mengungkapkan bahwa jumlah penerima penghargaan KLA tahun ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 360 daerah. Salah satu penyebabnya adalah transisi kepemimpinan daerah dan pergantian sumber daya manusia yang memengaruhi kesinambungan program.
"Oleh karena itu, diperlukan sistem transfer pengetahuan yang efektif agar konsep pembangunan KLA tetap berlanjut tanpa terputus," pungkasnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?


