Tradisi Budaya Petik Tebu Manten Bakal Masuk Banyuwangi Festival

24 May 2024 - 17:40
Tradisi Budaya Petik Tebu Manten Bakal Masuk Banyuwangi Festival
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto saat menghadiri pelaksanaan tradisi petik tebu manten PTPN I Regional 5 Kebun Kalitelepak, Glenmore. (Roni/afederasi.com)

Banyuwangi, (afederasi.com) - Tradisi selamatan penanda musim panen tebu "Petik Tebu Manten" yang dilaksanakan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 Kebun Kalitelepak, menarik perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Pemerintah berencana memasukkan petik tebu manten kedalam Banyuwangi Festival (B-Fest). 

Hal tersebut diungkapkan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab, Dwi Yanto saat menghadiri pelaksanaan petik tebu manten PTPN I Regional 5 Kebun Kalitelepak, sebagai penanda Tebang Muat Angkut (TMA) 2024.

"Ini merupakan momen bagi Banyuwangi, dimana tradisi yang kaya akan nilai-nilai budaya ini pertama kali diadakan. Kegiatan ini tidak hanya sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang berhasil tetapi juga sebagai doa untuk kelancaran di masa depan," kata Dwi Yanto, Jumat (24/5/2024).

Petik tebu manten adalah tradisi atau upacara adat yang dilakukan oleh PTPN I Regional 5 Kebun Kalitelepak, sebagai bagian prosesi penanda musim panen tebu dan memasuki masa giling. Tradisi yang terus terjaga itu memiliki makna pengawinan pihak pabrik gula dan petani tebu, agar pekerjaannya diberi kelancaran.

Prosesi petik tebu manten sendiri, diawali dengan memetik sepasang tebu sebagai simbol antara tebu pria dan wanita. Simbolis tebu pria diberi nama Raden Bagus Rosan dan wanita Dyah Ayu Roromanis. 

Kedua nama tersebut memiliki makna bahwa tebu yang dipanen baik, bersih, unggul dan manis. Sehingga dari hasil giling tebu mendapatkan gula yang melimpah dan berkah.

Pasangan manten tebu layaknya penganten asli, keduanya tebu pilihan yang dijadikan penganten dihiasi dengan kertas warna warni. Setelah itu, manten tebu yang diambil dari lahan PTPN I Regional 5 Kebun Kalitelepak akan diarak menuju ke Pabrik Gula Glenmore. Setibanya di PG Glenmore, pasangan tebu Raden Bagus Rosan dan Dyah Ayu Roromanis beserta diserahkan kepada manajemen pabrik.

"Kita harapkan tradisi petik tebu manten akan menjadi tradisi tahunan yang terus menarik perhatian dan memperkaya budaya Banyuwangi," ungkap Dwi, sapaan akrab Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi. 

Pemkab Banyuwangi, lanjut Dwi, akan mendukung penuh tradisi petik tebu manten dan akan menjadikannya sebagai highlight dalam Banyuwangi Festival. Sehingga dari keunikan tradisi ini, dapat mengundang pengunjung dari berbagai wilayah guna menyaksikan tradisi ini.

"Petik tebu manten merupakan salah satu budaya lokal yang harus terus dilestarikan dan dipromosikan kepada dunia," jelasnya. 

Petik tebu manten bukan hanya sekedar acara formal, namun didalamnya terdapat serangkaian prosesi yang mengandung banyak makna dan simbol dari sebuah proses panjang memproduksi gula. 

Dari prosesi tahapan petik tebu manten, akan disuguhkan simbol atau gambaran proses semangat, kerjasama dan gotong royong mulai dari menanam, merawat tanaman tebu hingga tebu bisa dipanen dan menghasilkan gula terbaik hasil tanah Bumi Blambangan. (ron)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow