Tiga Pengusaha Jombang Berkumpul Bahas Akademi Buah Nusantara

Jombang, (afederasi.com) - Setelah digagas oleh Prof. Reza Tirtawinata, seorang ahli buah Nusantara, rencana pendirian Akademi Buah Nusantara (ABN) yang dimulai pada April 2025 lalu, disambut antusias oleh berbagai pihak.
Dalam perbincangan hangat tersebut,tiga tokoh penting dari Jombang berkumpul untuk membahas inisiatif ini. H Agung Wicaksono, pemilik AFCO Group Jombang, Yusron Aminulloh, CEO DeDurian Park Group, dan Samiono Abdullah, M.B.A, mantan direktur berbagai perusahaan yang kini mengasuh santri dan memimpin kebun alpukat di Plandaan Jombang, menjadi narasumber utama dalam diskusi tersebut.
"Diskusi kami mencakup banyak hal mengenai masa depan Jombang. Namun, kami sedang serius mempersiapkan Akademi Buah Nusantara (ABN) yang berpusat di Jombang," tegas Yusron Aminulloh usai pertemuan di kediaman Abah Agung, yang terletak di kompleks AFCO, pada Jumat petang (23/05/2025).
Abah Agung, yang dikenal dengan AFCO-nya, ternyata juga diam-diam menanam 7 hektar alpukat di Jombang dan berencana untuk terus mengembangkannya.
"Saya kagum bagaimana buah dikelola dengan sistem industri di banyak negara. Sementara itu, jika kita berbicara tentang potensi, Indonesia adalah tempatnya," ungkap Abah Agung.
"Keberadaan Akademi Buah Nusantara akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang handal, dan itu adalah modal utama untuk mengembangkan perkebunan buah-buahan di Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Samiono Abdullah, M.B.A, menekankan bahwa kebun buah yang dikelola dengan serius dapat menjadi potensi ekonomi besar bagi bangsa.
"Bahkan, memiliki buah di pekarangan rumah dapat menjadi penghasilan rutin yang menjadi solusi ekonomi rakyat," terangnya.
Namun, menanam buah harus dilakukan dengan ilmu dan ketekunan agar dapat menjadi solusi pendapatan," tegasnya. "Oleh karena itu, kehadiran ABN adalah solusi bagi masa depan."ungkapnya.
Yusron juga menyoroti tantangan yang dihadapi profesi petani buah yang kurang diminati oleh anak muda, yang seringkali dianggap kumuh dan minim pendapatan. "Dengan lahirnya kampus ABN, kami berharap dapat melahirkan petani profesional yang berpendapatan cukup," tambahnya.
Dalam rencana tersebut, Yusron menjelaskan bahwa mahasiswa ABN akan terdiri dari 20% mahasiswa umum dan 80% mahasiswa Ikatan Dinas dari pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia.
"Tim kami yang dipimpin oleh Prof. Reza sedang menjajaki kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian, Kemenristekdikti, Kemendagri, dan Kemendes, untuk menciptakan sinergi dalam melahirkan SDM handal di bidang buah-buahan," papar Yusron.
Sebagai gambaran, pemerintah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia akan mengirim lulusan SMA/SMK terbaik, minimal 2 orang dan maksimal 5 orang, untuk kuliah di Akademi Buah Nusantara selama 3 tahun.
Setelah lulus, mereka akan menjadi ahli buah-buahan dan kembali ke daerah masing-masing. "Mereka akan dididik selama 3 tahun dan kembali untuk membangun kota mereka masing-masing," tambah Yusron.
Ketika ditanya kapan ABN akan berdiri, Yusron menyebutkan bahwa mereka akan mematangkan semua hal mulai dari kurikulum hingga regulasi yang diperlukan pada tahun 2025-2026.
"Insya Allah, pada tahun 2027, kampus ABN akan mulai menerima mahasiswa," tegas Yusron, yang juga merupakan seorang wartawan senior di Jombang. (san)
What's Your Reaction?






