Tahun 2022 Angka Stunting Kabupaten Kediri Masih 10 Persen

Kediri, (afederasi.com) - Jelang akhir tahun 2022, ribuan anak di Kabupaten Kediri masih mengalami kekerdilan atau stunting. Mereka disinyalir mengalami masalah tumbuh kembang karena kekurangan gizi dan beberapa faktor lainnya.
Dari data yang dihimpun, angka prevalensi stunting di Kabupaten Kediri per bulan Agustus 2022 sebesar 10,32 persen dengan jumlah balita sekitar 7.752 anak.
"Angka stunting berdasarkan bulan timbang Agustus 2022 sekitar 10,32 persen berkurang 3,23 persen dari tahun 2021 yang berkisar 13,55 persen " kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Achmad Khotib saat dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022).
Jumlah tersebut kata Khatib, tersebar di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Kediri. Balita tersebut disebabkan karena banyak faktor, seperti konsumsi makanan, kecukupan gizi saat hamil dan faktor eksternal lain seperti sanitasi dan air bersih.
"Penyebab stunting adalah multifaktor, kita tingkatkan kolaborasi dan konvergensi semua sektor terkait untuk pengurangan pada tahun depan," ungkap Khotib.
Selain itu, Pemkab Kediri juga melakukan inovasi untuk percepatan penurunan pembentukan Srikandi Biru, yakni kader yang bertugas melakukan pendampingan untuk penurunan stunting, termasuk angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Kemudian, pendampingan keluarga penyandang masalah melalui kegiatan cegah dan atasi stunting (Centing). Kegiatan ini meliputi gerakan ASI eksklusif, gerakan makan ikan, sayur dan buah serta kegiatan pemanfaatan lingkungan.
"Program ini setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan satu kader PKK," tandas Khotib. (sya/dn)
What's Your Reaction?






