Seperti Disandera, Pasutri Pengusaha Kolam Renang Tirta Mutiara Mati Dalam Kondisi Leher Terjerat dan Tangan Terikat
Pengusaha kolam renang Tirta Mutiara yakni Tri Harsono (57) dan Nining Rahayu (49) warga Desa/Kecamatan Ngantru, ditemukan meninggal dunia di ruang karoke peribadi rumahnya,

Tulungagung, (afederasi.com) - Pengusaha kolam renang Tirta Mutiara yakni Tri Suharno (57) dan Nining Rahayu (49) warga Desa/Kecamatan Ngantru, ditemukan meninggal dunia di ruang karaoke pribadi rumahnya, pada Kamis, (29/9/2023).
Mirisnya, korban meninggal dengan kondisi yang mengenaskan, yakni dengan leher terjerat dan tangan terikat.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto menjelaskan berdasarkan keterangan yang digali oleh pihak kepolisian. Korban pertama kali ditemukan di ruang karoke pribadi dalam rumah oleh anak perempuanya.
"Anak korban pengusaha kolam renang sudah sejak pagi mencari keberadaan orang tuanya, tapi tak menemukan. Tapi sekitar 17.00 WIB, anak perempuan kembali mencari korban, dan betapa terkejutnya orang tuanya sudah tak bernyawa di ruang kaoreke pribadi rumahnya," jelas AKBP Eko ketika dikonfirmasi awak media di Lokasi kejadian, Kamis, (29/9/2023).
AKBP Eko melanjutkan, dari peritiwa tersebut polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan. Berdasarkan penyelidikan sementara korban pengusaha kolam renang meninggal lantaran dibunuh.
"Ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yakni pada bagian kedua leher korban dalam kondisi dijerat, serta banyak bercak darah dan tanda kekerasan pada tubuh dan kepala korban," terangnya.
Dari hasil pemeriksaan jenazah, diduga korban meninggal di atas pukul 23.00 WIB pada 28 Juni 2023. Namun untuk memastikan penyebab kematian korban, petugas masih melakukan pemeriksaan secara mendalam.
"Perkiraan pengusha kolam renang itu sudah meninggal kemarin sekitar 23.00 WIB," jelasnya.
Disinggung, apakah dari hasil pemeriksaan ada indikasi perampokan, Eko mengungkapkan bahwa di TKP tidak ada barang korban yang hilang, dan bahkan handphone korban juga masih ditemukan di TKP.
"Kalau barang korban yang di TKP tidak ada yang hilang," ungkapnya.
Eko menambahkan, saat ini polisi tengah melakukan olah TKP, karena masih banyak barang yang harus diperiksa. Hal ini bertujuan untuk mencari alat-alat yang digunakan sebelum terjadinya peristiwa nahas itu.
"Saksi yang sudah diperiksa ada dua orang, dan keduanya anak dari korban pengusaha kolam renang, pihaknya berharap kasus ini segera terungkap," pungkasnya.(riz/dn)
What's Your Reaction?






