Sejarah Hari Radio Nasional 11 September, Dimulai dari Zaman Jepang
Hari Radio Nasional, yang jatuh pada tanggal 11 September 2023, adalah salah satu momen penting dalam rangkaian perayaan HUT RRI (Radio Republik Indonesia) yang ke-78.
Jakarta, (afederasi.com) - Hari Radio Nasional, yang jatuh pada tanggal 11 September 2023, adalah salah satu momen penting dalam rangkaian perayaan HUT RRI (Radio Republik Indonesia) yang ke-78. Kedua peristiwa ini memiliki ikatan yang erat, dan sejarah di balik Hari Radio Nasional sangat menarik.
Jejak Sejarah Hari Radio Nasional
Hari Radio Nasional menjadi sebuah perayaan yang tidak terlepas dari perjalanan panjang berdirinya RRI. Kedua entitas ini saling terkait erat. RRI, yang berdiri pada tanggal 11 September 1945, menjadi pangkal mula peringatan Hari Radio Nasional.
Pertama-tama, kita harus kembali ke masa itu, pada tahun 1945, ketika Indonesia merdeka dari penjajahan. Di tengah perjuangan kemerdekaan itu, radio menjadi sarana komunikasi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya, saat itu belum ada radio yang dimiliki oleh Indonesia.
Ketika Indonesia butuh akses informasi dan komunikasi melalui radio, masyarakat pun berjuang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Mereka perlu mengetahui perkembangan situasi dan kondisi pasca-kemerdekaan, termasuk upaya tentara Inggris yang berusaha menduduki pulau Jawa dan Sumatera atas nama sekutu.
Sadar akan pentingnya radio sebagai alat komunikasi, delapan mantan pegawai radio Hoso Kyoku Jepang bersatu. Mereka adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Sutardji Hardjolukito, Soemarmadi, Sudomo Marto, Harto, dan Maladi.
Ketua delegasi, Abdulrahman Saleh, dengan tegas mengimbau pemerintah Republik Indonesia untuk segera mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Pemilihan radio sebagai sarana komunikasi dipandang efektif dan cepat dijangkau pada saat itu.
Meskipun delegasi radio mengusulkan pemanfaatan studio dan pemancar-pemancar radio yang dulunya milik Hoso Kyoku, usulan ini ditolak oleh sekretaris negara dan beberapa menteri. Alasan mereka adalah alat-alat tersebut telah terdaftar sebagai inventaris milik sekutu.
Tidak putus asa, delegasi radio akhirnya mendirikan Persatuan RRI (Radio Republik Indonesia) untuk memulai siaran radio di Pulau Jawa. RRI bukan hanya menjadi alat komunikasi antara pemerintah dan rakyat, tetapi juga sarana penting untuk menyebarkan informasi.
Akhirnya, Pemerintah Indonesia meresmikan RRI pada tanggal 11 September 1945. Inilah titik awal penetapan Hari Radio Nasional.
Jadi, Hari Radio Nasional yang kita peringati bersama HUT RRI pada tanggal 11 September adalah buah dari perjuangan dan upaya masyarakat serta mantan pegawai radio Hoso Kyoku Jepang dalam menjadikan radio sebagai alat komunikasi yang vital bagi Indonesia merdeka. Semoga informasi ini bermanfaat dalam memahami sejarah dan pentingnya Hari Radio Nasional. (mg-1/mhd)
What's Your Reaction?


