Sediakan 3000 Sajian Khas Nasi Kebuli
Gresik, (afederasi.com) - Ribuan warga masyarakat umat muslim tumpah ruah memenuhi kawasan sepanjang jalan menuju makam Sunan Giri di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Kedatangan mereka ini untuk mengikuti tradisi tahunan Malam Selawe atau Malam Duapuluh Lima Ramadhan kembali digelar dengan penuh kemeriahan pada Ramadan 1446 H. Di Ramadhan 1446 H tahun ini, selain menghadirkan pasar malam yang diramaikan oleh pelaku UMKM, juga menyiapkan sajian khas nasi kebuli sebanyak 3.000 porsi
Rangkaian acara diawali dengan Sholat Isya dan Tarawih berjamaah, kemudian munajat dengan pembacaan 1.000 surat Al-Ikhlas di Masjid Ainul Yaqin Sunan Girii, serta berziarah ke Makam Sang Wali yakni Sunan Giri.
Koordinator lapangan sekaligus Camat Kebomas, Tri Joko Efendi, mengatakan bahwa penyelenggaraan Malam Selawe tahun ini dikemas lebih meriah dan penuh makna.
Salah satu yang paling ditunggu adalah pembagian 3.000 porsi .nasi kebuli, yang akan disebar ke beberapa titik strategis di sekitar kawasan Masjid Ainul Yaqin Sunan Giri.
Nasi kebuli yang menjadi ikon dalam perayaan Malam Sekawe ini merupakan masakan khas warga Pegiren, yang dahulu dikenal dengan nama Nasi Blawu. Menu ini disiapkan secara gotong royong oleh ibu-ibu dari Desa Sidomukti, Kebomas.
“Yang memasak nasi kebuli ni adalah ibu-ibu dari Desa Sidomukti Kebomas. Ini bagian dari pelestarian tradisi yang sudah ada sejak lama,” tuturnya.
Tri Joko menerangkan bahwa Malam Selawe bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen spiritual yang dimanfaatkan masyarakat untuk berdoa dan berziarah ke Makam Sunan Giri Tradisi ini dipercaya sebagai wujud penghormatan kepada wali penyebar Islam di tanah Jawa.
Nuansa kebersamaan semakin terasa saat Forkopimda Gresik membagikan nasi kebuli kepada para pengunjung dan peziarah menambahkan kehangatan ditengah suasana yang syahdu.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengucapkan rasa syukurnya atas kelancaran acara dan berharap Malam Selawe terus menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual namun juga mengangkat ekonomi para UMKM dan pelaku pariwisata di Kabupaten Gresik.
" Mudahan-Mudahan kedepan, Malam Selawe bisa Istiqomah seperti ini. Saya berterima kasih kepada semua panitia, Yayasan Malm Sunan Giri serta pemerintahan desa atas kerja keras mensukseskan Malam Selawe," kata Gus Yani.
Menjelang Dini hari acara ditutup dengan dzikir dan doa bersama di cungkup makam Sunan Giri. Purna acara tampak para pengunjung yang hadir mulai meninggalkan lokasi namun sebagian masih melanjutkan itikaf dan dzikir berharap malam Lailatul Qadar.
Salah satu warga, Lilis (25) warga desa Sidomukti Kebomas Gresik yang hadir di Malam Selawe mengungkapkan rasa syukurnya masih bisa mengikuti tradisi ini. Ia mengaku datang bersama suaminya, dan ini merupakan kesempatan pertama mengenalkan tradisi spritual Ramadan.
" Alhamdilillah kami mendapatkan nasi kebuli, tahun depan semoga porsinya bisa ditambah dan jika memungkinkan bisa ada nasi krawu khas Gresik juga sehingga lebih dikenal masyarakat luas," ujar Lilis.(frd)
What's Your Reaction?


