Ratusan Warga Gresik Padati Waduk Srumbung, Berebut Ikan dalam Tradisi "Ngubek"

Gresik, (afederasi.com) – Suasana meriah menyelimuti Desa Bulangan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Rabu pagi (20/8/2025). Ratusan warga dari anak-anak hingga orang dewasa tumpah ruah di tepian Waduk Srumbung untuk mengikuti tradisi tahunan berebut ikan atau yang dikenal dengan sebutan “Ngubek Srumbung.”
Begitu tanda dimulainya perburuan ikan dibunyikan, warga tanpa ragu langsung turun ke waduk yang sebelumnya telah dikuras airnya. Tawa riuh terdengar ketika mereka berusaha menangkap ikan dengan tangan kosong maupun menggunakan alat tradisional, seperti bubu dan seser.
Tradisi unik ini digelar rutin setiap tahun oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Bulangan bertepatan dengan peringatan Sedekah Bumi sekaligus momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Di waduk seluas 6.272 m² itu, warga saling berebut ikan yang sejak beberapa bulan lalu telah ditebar, mulai dari mujair, patin, gabus, bandeng, hingga tombro.
“Alhamdulillah saya dapat ikan besar. Teman-teman juga banyak yang dapat untuk dibawa pulang,” ujar Lek Hin, salah seorang warga yang tampak sumringah.
Kegiatan ini turut dihadiri Pj. Kepala Desa Bulangan Heru Budi Setiawan, Sekdes Masbuhin, perangkat desa, BPD, Koramil Dukun, Polsek, serta tokoh masyarakat setempat. Sekdes Masbuhin menjelaskan, bibit ikan sudah ditebar sejak April lalu, sehingga kini warga bisa memanennya bersama.
“Ngubek Srumbung adalah agenda rutin tahunan. Hasil tangkapan warga tidak hanya untuk lauk keluarga, tapi juga akan dijadikan tumpeng dalam tradisi sedekah bumi besok,” ungkap Masbuhin.
Pj. Kepala Desa Bulangan, Heru Budi Setiawan menambahkan, kegiatan ini bukan hanya sekadar berburu ikan, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga sekaligus hiburan rakyat di tengah peringatan kemerdekaan.
“Semoga tradisi ini terus terjaga dan menjadi momen kebersamaan masyarakat Desa Bulangan,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Koramil Dukun, Serka Mardiono, menegaskan pentingnya melestarikan budaya lokal seperti Ngubek Srumbung agar tidak hilang ditelan zaman. “Peserta diwajibkan menggunakan cara-cara tradisional, tanpa alat modern, supaya kearifan lokal tetap terjaga,” jelasnya.(frd)
What's Your Reaction?






