Profil Leila Khaled: Aktivis Perlawanan Palestina dan Ikon Perjuangan

Sosok Leila Khaled sudah menjadi ikon perlawanan Palestina dengan senyumnya yang menggenggam senjata, seperti AK-47, yang kerap tersebar di media sosial, menjadi simbol perjuangan Palestina.

06 Nov 2023 - 09:37
Profil Leila Khaled: Aktivis Perlawanan Palestina dan Ikon Perjuangan
Sosok Leila Khaled.

Jakarta, (afederasi.com) - Sosok Leila Khaled sudah menjadi ikon perlawanan Palestina dengan senyumnya yang menggenggam senjata, seperti AK-47, yang kerap tersebar di media sosial, menjadi simbol perjuangan Palestina. Meski begitu, banyak yang belum mengenal sepenuhnya perjuangan dan profil Leila Khaled, terutama dalam konteks serangan Israel ke Palestina dalam beberapa hari terakhir.

Leila Khaled, aktivis Palestina yang terkenal, adalah salah satu figur sentral dalam gerakan perlawanan Palestina. Ia merupakan anggota dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah kelompok militan yang memperjuangkan pembebasan Palestina. Salah satu momen penting dalam sejarahnya adalah ketika ia menjadi perempuan pertama yang terlibat dalam pembajakan pesawat pada tahun 1969.

Lahir pada tahun 1944 di Haifa, Palestina, Leila Khaled mengalami pengusiran dari rumahnya selama peristiwa Nakba pada tahun 1948, yang juga menjadi awal dari pembentukan negara Israel. Sebagai seorang pengungsi, ia tumbuh dalam kondisi sulit dan mulai terlibat dalam gerakan politik sejak usia muda.

Leila Khaled bergabung dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah kelompok perlawanan berhaluan kiri yang keras menentang pendudukan Israel di Palestina. Ia merupakan salah satu figur sentral dalam perjuangan ini.

Leila Khaled dikenal secara internasional pada tahun 1969 ketika ia terlibat dalam pembajakan pesawat El Al, maskapai penerbangan Israel. Pesawat tersebut dialihkan ke Suriah, dan seluruh penumpangnya dibebaskan tanpa cedera fisik. Dalam wawancaranya dengan New Int, ia menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk membebaskan tahanan Palestina, terutama kelompok perempuan, serta meningkatkan kesadaran internasional tentang perjuangan Palestina.

"Saya memiliki granat tangan di saku dan pistol. Lalu saya bertemu dengan rekan saya [PFLP], Salim Essawi. Kami memiliki instruksi yang jelas untuk tidak menyakiti siapa pun. Saya memberi tahu pilot bahwa saya adalah kapten baru dan menunjukkan kepadanya granat tangan. Saya mengatakan kepadanya: ‘Kami adalah warga Palestina dari PFLP. Kami adalah pengungsi dan nama unit kami adalah Che Guevara’," kata Leila Khaled seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com.

Leila Khaled dikenal karena potretnya yang sering menunjukkan dirinya dengan senjata, seperti AK-47, dan ia menjadi simbol perjuangan Palestina. Dalam wawancara tersebut, ia juga menegaskan bahwa meskipun pembajakan adalah salah satu tindakan yang ia lakukan, itu bukan tujuan akhir, melainkan upaya untuk mendapatkan perhatian internasional tentang perjuangan Palestina.(mg-2/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow