Polres Trenggalek Berhasil Tekan Angka Kecelakaan Hingga 70% dalam Operasi Zebra Semeru 2024

Trenggalek, (afederasi.com) – Operasi Zebra Semeru 2024 yang berlangsung selama dua pekan resmi berakhir pada 27 Oktober 2024, dengan hasil yang menggembirakan bagi Polres Trenggalek.
Selama operasi, angka kecelakaan di wilayah tersebut berhasil ditekan hingga 70 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Analisa dan Evaluasi, tahun lalu tercatat 30 insiden kecelakaan, sementara tahun ini turun drastis menjadi hanya 9 kejadian.
Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Agus Prayitno menyatakan, keberhasilan ini merupakan bagian dari upaya polisi untuk mengurangi risiko kecelakaan fatal di jalan raya.
"Mayoritas pelaku kecelakaan berusia antara 30 hingga 39 tahun sebanyak 3 orang, diikuti usia 22-29 tahun sebanyak 2 orang," ungkap AKP Agus.
Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat adalah sepeda motor dengan total 12 unit, yang mengindikasikan bahwa pengendara roda dua masih menjadi kelompok rentan kecelakaan.
Tak hanya menekan angka kecelakaan, Operasi Zebra Semeru 2024 juga gencar menindak pelanggaran lalu lintas.
Satgas Gakkum Polres Trenggalek mencatat setidaknya 962 pelanggar mendapatkan sanksi tilang, sementara 7.320 pengendara lainnya diberi teguran. Dari data tersebut, pelanggaran terbanyak dilakukan oleh pengendara di bawah umur (684 pelanggaran), diikuti pelanggaran lampu lalu lintas (163 pelanggaran), dan tidak menggunakan helm SNI (49 pelanggaran).
Secara profesi, mayoritas pelanggar adalah pelajar atau mahasiswa, yang mencapai 583 orang, disusul oleh karyawan swasta sebanyak 305 orang.
“Fenomena ini menunjukkan perlunya perhatian khusus pada kalangan pelajar dan pengendara muda. Kesadaran berlalu lintas harus ditingkatkan, terutama bagi mereka yang masih di bawah umur,” terang AKP Agus.
Untuk menjaga keberhasilan ini, Polres Trenggalek berencana melanjutkan upaya preemtif dan preventif, khususnya dengan melibatkan sekolah dan kampus di wilayahnya. Meski Operasi Zebra Semeru 2024 telah berakhir, AKP Agus menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
“Kesadaran tertib berlalu lintas harus tumbuh dari diri sendiri, kemudian didukung lingkungan keluarga, dan ditanamkan di sekolah. Kami tidak bisa bekerja sendiri, sinergi dengan seluruh elemen masyarakat sangatlah penting,” tutupnya.(pb/dn)
What's Your Reaction?






