Petro Festival Gogo Iwak, Cara Petrokimia Gresik Ajak Petambak Tingkatkan Mutu Budidaya

06 Dec 2025 - 20:39
Petro Festival Gogo Iwak, Cara Petrokimia Gresik Ajak Petambak Tingkatkan Mutu Budidaya
Para peserta antusias menangkap ikan (Gogo iwak) dalam Petro fish Festival yang digelar Petrokimia Gresik di desa Gumeno Manyar Gresik. (Fahrudin/afederasi.com)

Gresik, (afederasi.com) – Suasana tambak di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, mendadak ramai pada Kamis (4/12/2025). Ratusan petambak dan warga setempat berkumpul mengikuti “Petro Festival Gogo Iwak”, lomba menangkap ikan dengan tangan kosong yang untuk pertama kalinya digelar Petrokimia Gresik. 

Di balik keseruannya, ajang ini membawa misi besar meningkatkan kualitas budidaya perikanan di Gresik.

Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, hadir langsung membuka kegiatan. Adit, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi kesempatan untuk memberikan edukasi mengenai praktik budidaya yang sesuai standar Good Aquaculture Practices (GAP) kepada para petambak Gresik.

“Lomba ini memang seru, tapi yang lebih penting adalah pemahaman tentang budidaya yang baik. Kami memperkenalkan probiotik andalan Petrokimia Gresik, yakni Petro fish, yang terbukti meningkatkan produktivitas ikan maupun udang,” ujarnya.

Menurut Adit, penggunaan Petro fish memberi banyak manfaat: meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan atau udang, memperbanyak pakan alami, memperbaiki kualitas air tambak, serta menekan pertumbuhan patogen merugikan. Dengan edukasi yang tepat, ia berharap teknologi tersebut dapat diadopsi oleh para petambak sehingga panen menjadi lebih optimal dan berkelanjutan.

Berdasarkan data BPS 2023, Kabupaten Gresik memiliki kawasan tambak seluas 28.654 hektare, baik air tawar maupun air payau, yang sebagian besar berada di kawasan pesisir. Potensi besar inilah yang menjadi latar belakang mengapa sektor perikanan menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat.

“Gresik memiliki potensi perikanan yang luar biasa. Kami ingin menjadikannya ruang pembelajaran, penelitian, dan pengembangan mutu budidaya,” tambah Adit.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda untuk menjaga keberlanjutan sektor perikanan di masa depan. Lomba Gogo iwak, menurutnya, dapat menjadi momentum menarik minat mereka agar terlibat lebih jauh dalam budidaya.

Lomba Gogo iwak menjadi magnet utama acara. Para peserta berlomba menangkap ikan nila dan bandeng di satu petak tambak, tanpa alat apa pun selain kecepatan dan ketangkasan tangan mereka. Tawa, sorak sorai, dan cipratan air mewarnai jalannya perlombaan. Pemenang ditentukan berdasarkan bobot ikan terbanyak yang berhasil ditangkap.

Tidak hanya menggelar festival, Petrokimia Gresik juga meresmikan Petro mart Official Hub, jaringan pemasaran produk pengembangan perusahaan yang berlokasi di area Kebun Percobaan Petrokimia Gresik, Jl. Tri Dharma, Karangturi.

Melalui hub ini, perusahaan ingin memastikan berbagai produk—mulai dari pupuk kemasan kecil hingga inovasi pertanian dan perikanan seperti Petro fish—lebih mudah dijangkau petani secara cepat, tepat, dan terintegrasi.

“Petani kini membutuhkan lebih dari sekadar produk. Mereka butuh akses yang mudah, pendampingan, dan edukasi. Petro mart Official Hub menjawab kebutuhan itu,” kata Adit.

Di kesempatan yang sama, Adit mengungkapkan capaian positif penjualan Phonska Cair, yang kini telah menembus 200 ribu botol dan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan produktivitas pertanian.

“Kami berharap Petro mart Official Hub terus berkembang di berbagai daerah, menjadi penguat pemasaran produk pengembangan Petrokimia Gresik sekaligus membawa dampak ekonomi bagi petani Indonesia,” pungkas Adit. (Frd)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow