Petani di Jombang Tanam Tembakau Mundur Akibat Cuaca Ekstrem

18 Jun 2025 - 07:29
Petani di Jombang Tanam Tembakau Mundur Akibat Cuaca Ekstrem
Lasiman Ketua DPC APTI Kabupaten Jombang saat d temui di lokasi persawahan di Desa Gedongombo Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang,Jawa Timur, Selasa (17/06/2025)

Jombang, (afederasi.com) – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Jombang memaksa para petani tembakau di wilayah utara Brantas untuk menunda penanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tanaman yang mati akibat terendam banjir, sehingga petani mengalami kerugian yang cukup besar.

Salah satu petani tembakau, Budiyanto Setiawan, asal Dusun Mabul, Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, mengungkapkan kerugian yang dialaminya. Tanaman tembakau yang telah berusia 1,5 bulan terendam banjir dan tidak dapat diselamatkan.

"Terpaksa kami panen lebih awal karena tembakau sudah rusak. Kami rugi puluhan juta karena modal sudah lebih dari Rp30 juta. Terancam tidak bisa balik modal. Kami sudah menanam dua hingga tiga kali, tapi gagal karena terus diguyur hujan," ujarnya.

Akibat kondisi ini, produktivitas tembakau di Desa Sidokaton anjlok drastis. Sawah yang biasanya mampu menghasilkan puluhan ton dalam satu kali panen kini hanya mampu menghasilkan sekitar satu ton, karena terpaksa dipanen sebelum waktunya.

Meski mengalami kerugian besar, para petani di desa ini tetap bertekad untuk menanam kembali selagi masih memiliki modal. “Tapi kami lihat dulu kondisi cuaca seperti apa,” tegas Budiyanto.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jombang, Lasiman, mengakui bahwa para petani masih berharap bisa menanam tembakau. “Tetap petani tembakau di wilayah utara Brantas ini sebagian besar masih menanam tembakau,” katanya. 

Namun, ia juga menegaskan bahwa cuaca yang tidak menentu membuat para petani belum bisa menanam kembali. “Ini masih tertunda karena cuaca kurang bagus. Sebenarnya sebagian bibit sudah besar dan siap untuk ditanam,” terangnya Selasa( 17/06/2025).

Saat ini, para petani masih memantau kondisi cuaca dan berharap pada akhir bulan ini cuaca bisa membaik. Dengan demikian, mereka dapat kembali beraktivitas menanam tembakau. “Dinas pertanian juga sudah membagikan pupuk NPK untuk petani tembakau,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Jombang, M. Rony, mengonfirmasi bahwa kebanyakan petani masih berkomitmen untuk menanam tembakau. “Jadi meski sudah terendam banjir, mereka tetap mengganti bibit tembakau yang rusak lima hingga enam kali,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Rony juga mengungkapkan bahwa jika hujan sudah berhenti, masa panen tembakau akan bergeser dibandingkan tahun sebelumnya.

“Karena masa tanamnya juga mundur,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa di Kecamatan Kabuh, beberapa petani lebih memilih untuk menunda penanaman, sementara di Plandaan, banyak yang beralih ke tanaman padi dan cabai. Luasan lahan yang diganti sudah mencapai 170 hektare.

Dengan harapan cuaca membaik, para petani tembakau di Jombang tetap optimis untuk kembali menanam dan memulihkan kerugian yang telah mereka alami. (san) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow