Perhutani KPH Bondowoso Berganti Nakhoda, Kasus Ijen Jadi Atensi

Perhutani KPH Bondowoso resmi berganti nahkoda per Selasa, 2 Mei 2023. Andi Andrian Hidayat selaku administratur (ADM) digantikan oleh Adi Nugroho

02 May 2023 - 16:29
Perhutani KPH Bondowoso Berganti Nakhoda, Kasus Ijen Jadi Atensi
Pisah sambut Administratur di aula Perhutani KPH Bondowoso, Selasa (2/5/2023). (Deni Ahmad Wijaya/afederasi.com)

Bondowoso, (afederasi.com) - Perhutani KPH Bondowoso resmi berganti nahkoda per Selasa, 2 Mei 2023. Andi Andrian Hidayat selaku administratur (ADM) digantikan oleh Adi Nugroho.

 

Andi Andrian Hidayat berpindah tugas di Perhutani KPH Mojokerto.

 

Penggantinya di Bondowoso adalah Adi Nugroho yang sebelumnya bertugas di Biro Perencanaan Divisi Regional Malang.

 

Menjabat sejak tahun 2020, Andi Andrian Hidayat sukses mengantarkan Bondowoso menjadi KPH percontohan di Jawa Timur.

 

"Kami menjadi KPH mandiri dan setiap tahun selalu surplus di saat wilayah lain minus," ungkap Andi dalam sambutannya di aula Perhutani KPH Bondowoso.

 

Puncaknya pada tahun 2021 lalu ketika Perhutani KPH Bondowoso surplus 800 persen dari target yang ditetapkan.

 

"Dari target rata-rata Rp 750 juta - Rp 1 miliar per tahun, realisasi pernah Rp 7 miliar," sebutnya.

 

Adi Nugroho, Administratur Perhutani KPH Bondowoso yang baru, berjanji akan meneruskan program kerja yang baik dari pendahulunya.

 

"Intinya kita berusaha selalu melampaui target yang ditetapkan. Baik dari perkayuan maupun agroforestri," ucap pria kelahiran Kediri ini.

 

Selain itu, fungsi Perhutani sebagai penjaga kawasan hutan juga bakal dimaksimalkan.

 

"Saya sudah memantau perkembangan informasi di Bondowoso, termasuk penanganan dugaan pelanggaran yang terjadi di Kecamatan Ijen," paparnya.

 

Diketahui, ada 796 pohon akasia arabica yang ditebang oleh oknum warga di petak 90 Blok Deleman, Kecamatan Ijen pada April lalu. Diduga pohon yang sudah berusia 6 tahun itu ditebang untuk ditanami kentang dan kubis.

 

Di sisi lain, alih fungsi lahan dari perkayuan ke tanaman holtikultura itu menjadi biang keladi terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor hingga banjir bandang.

 

"Kondusifitas dan keamanan wilayah menjadi atensi awal sebelum melangkah untuk mencapai target-target tadi," tegasnya. (den)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow