Penjualan Sapi Anjlok Hingga 50 Persen Saat PMK
Tulungagung, (afederasi.com) - Penjualan sapi sempat mengalami anjlok hingga 50 persen saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebah.
Salah satu penjual sapi, Mohammad Daroini mengatakan penjualan sapi miliknya selama PMK mengalami penurunan lumayan signifikan. Sebelum adanya PMK pihaknya bisa menjual sapi hingga 6 ekor dalam perharinya.
Namun ketika PMK mewabah pihaknya mengalami kesulitan untuk menjual 1 ekor sapinya.
"Saat PMK sehari tidak laku sama sekalipun pernah saya alami," jelasnya.
Menurutnya, saat mulai adanya vaksinasi PMK lalu, sistem penjualan sapinya mulai normal kembali meski harga sapi masih cukup tinggi.
"Harga normal sapi itu sekitar Rp20 juta, saat ini masih di angka Rp22 juta. Namun alhamdulillah sudah mulai banyak pesanan," ujarnya.
Lanjut Daroini, selain menjual sapi hidup, pihaknya saat ini telah mendapat banyak pesanan sapi potong untuk dijual di pasaran.
Namun pihaknya hanya berani menjual di wilayah dalam kota saja. Untuk berjualan atau mengirim ke luar kota pihaknya mengaku masih ada larangan.
"Saat ini masih memaksimalkan penjualan dalam kota saja, kalau mengirim ke luar belum diperbolehkan," tandasnya. (er/dn)
What's Your Reaction?