Pengamat Politik Kritik Debat Capres: Substansi Gagasan Belum Terlihat

Pertarungan verbal sengit antara tiga calon presiden (capres) dalam debat perdana di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) malam mengecewakan Pengamat Politik The Indonesian Institute (TII), Arfianto Purbolaksono.

14 Dec 2023 - 08:55
Pengamat Politik Kritik Debat Capres: Substansi Gagasan Belum Terlihat
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kedua kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kedua kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Jakarta, (afederasi.com) - Pertarungan verbal sengit antara tiga calon presiden (capres) dalam debat perdana di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023) malam mengecewakan Pengamat Politik The Indonesian Institute (TII), Arfianto Purbolaksono.

Menurutnya, debat tersebut mirip arena tinju tanpa terlihatnya gagasan-gagasan konkret dari ketiga capres.

Arfianto mengibaratkan debat sebagai pertarungan saling jual beli serangan, namun sayangnya, tidak ada upaya untuk menggali visi, misi, dan solusi konkret yang ditawarkan kepada calon pemilih.

"Cukup menghibur, tetapi substansi yang sebenarnya ingin didapatkan; justru itu yang menjadi persoalan dalam debat perdana," ungkapnya seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, pada Rabu (13/12/2023).

Tema pertama debat, yang mencakup isu penegakan hukum, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi, juga tidak memberikan solusi konkret menurut Arfianto. Ia menilai bahwa masyarakat perlu mendengar solusi nyata dari capres yang akan dikerjakan jika terpilih nantinya.

Arfianto mengemukakan, solusi nyata yang bisa menyelesaikan berbagai permasalahan saat ini, bukanlah gagasan mengambang yang kurang substantif. Poin ini menjadi fokus perhatian sebagai pekerjaan rumah yang harus diatasi oleh paslon dan penyelenggara pemilu.

Salah satu kekurangan yang mencolok dalam debat, menurut Arfianto, adalah ketika salah satu kandidat capres menyatakan ingin memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan institusi lainnya.

Namun, menurutnya, capres yang bersangkutan tidak menyampaikan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan upaya penguatan KPK dalam bentuk yang nyata.

Arfianto juga memberikan saran kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengevaluasi debat perdana. Menurutnya, evaluasi pertama harus mencakup penertiban terhadap pendukung pasangan calon agar lebih tertib. Moderator pun perlu di-briefing agar suasana tetap cair namun tegas dalam mengarahkan debat.

Terakhir, Arfianto menekankan perlunya capres diingatkan untuk menyampaikan gagasan konkret agar masyarakat dapat memahami maksud yang disampaikan. Dengan demikian, debat capres selanjutnya diharapkan dapat lebih efektif dalam menyajikan informasi substantif kepada calon pemilih.(mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow