Pemkab Tulungagung Alokasikan Anggaran Senilai Rp5,7 Miliar Untuk Bansos

12 Sep 2022 - 18:09
Pemkab Tulungagung Alokasikan Anggaran Senilai Rp5,7 Miliar Untuk Bansos
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, usai mengikuti vidcon rakor pengendalian inflasi daerah bersama Presiden RI Joko Widodo, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Sanin, (12/9/202). (rangga/afederasi.com).

Tulungagung, (afederasi.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung akan mengalokasikan anggaran senilai Rp5,7 Miliar untuk bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, sesuai dengan arahan dari Pemerintah Pusat agar Pemerintah Daerah (Pemda) mengalokasikan sebesar dua persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2022 yang dimiliki Tulungagung untuk menekan dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM.

Dia menyebut, dua persen anggaran dari DAU yang dimiliki Pemkab Tulungagung tersebut senilai Rp5,7 Miliar.

"Memang instruksi dari Pemerintah Pusat, dua persen DAU yang kami miliki itu senilai Rp5,7 Miliar," katanya, Senin, (12/9/2022) usai mengikuti vidcon rakor pengendalian inflasi daerah bersama Presiden RI Joko Widodo, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.

Maryoto menjelaskan, nantinya anggaran tersebut digunakan untuk memberikan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak akibat kenaikan harga BBM.

Pihaknya mengaku, akan melakukan pendataan dan sinkronisasi data masyarakat yang berhak menerima bantuan tersebut.

"Nanti akan didistribusikan untuk BLT, akan kami sinkronisasikan antara data yang ada dari Kemensos yang terdaftar di BPNT maupun yang belum terakomodir," jelasnya.

Disinggung soal besaran yang akan diberikan untuk penerima BLT yang bersumber dari DAU tersebut. Maryoto menuturkan, besaran nominal BLT tersebut senilai Rp150 per bulan.

"Kalau besarannya Rp150 ribu. Nanti akan kami hitung lagi," tuturnya.

Lebih lanjut, Maryoto menegaskan, untuk menekan angka inflasi daerah, pihaknya mengaku akan melakukan kolaborasi dengan daerah-daerah lain untuk mengetahui kekurangan masing-masing daerah dengan harapan bisa menjalin sinergi yang baik.

"Selain itu kami juga menganjurkan ke masyarakat supaya menanam tanaman yang cepat panen. Kami lakukan intervensi untuk hal itu," pungkasnya.(rra/dn)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow