Partai Gerindra Desak Pemerintah Usut Tuntas Kasus Kebocoran Data Pemilih

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyoroti seriusnya dugaan kebocoran data pemilih di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).

01 Dec 2023 - 13:16
Partai Gerindra Desak Pemerintah Usut Tuntas Kasus Kebocoran Data Pemilih
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. [Suara.com/Novian]

Jakarta, (afederasi.com) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyoroti seriusnya dugaan kebocoran data pemilih di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam pernyataannya, Muzani menegaskan urgensi penanganan kasus ini oleh pemerintah.

"Ya, itu harus diselesaikan karena kebocoran data itu adalah data pribadi kita," ujar Muzani seperti yang dilansir dari Suara.com media partner afederasi.com, pada Kamis (30/11/2023).

Menurut Ahmad Muzani, kebocoran data pemilih tidak hanya membahayakan keamanan masyarakat, tetapi juga dapat mengancam kredibilitas KPU di mata publik.

Dengan ratusan ribu data warga Indonesia yang potensial disalahgunakan, ia menyoroti dampak psikologis pada masyarakat yang merasa tidak aman.

"Jadi, itu harus diatasi dicari penyebabnya siapa yang tanggung jawab. Data sepenting itu bisa bocor," tegas Muzani sebagaimana dilansir oleh Antara.

Perhatian publik terfokus pada peretas anonim bernama "Jimbo," yang mengklaim telah berhasil meretas situs KPU dan mengakses data pemilih. Jimbo mempublikasikan 500.000 data contoh di situs BreachForums, tempat biasanya digunakan untuk menjual hasil peretasan.

Dalam unggahannya, Jimbo memverifikasi kebenaran data dengan tangkapan layar dari situs cekdptonline.kpu.go.id, mengungkapkan adanya 252 juta data dengan beberapa duplikasi.

KPU tidak tinggal diam menghadapi kasus kebocoran data ini. Anggota KPU, Betty Epsilon Idroos, menjelaskan bahwa KPU terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Siber Pemilu untuk memastikan keamanan data pemilih jelang Pemilu 2024.

"Saat ini kami meminta bantuan dari Satgas Siber, sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," ucap Betty Epsilon Idroos di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Dalam upayanya meminimalisir dampak kebocoran data pemilih, KPU bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (K/L). Betty Epsilon Idroos mengungkapkan bahwa KPU telah menerima informasi terkait dugaan pembobolan data pemilih oleh "Jimbo" dan sedang berkoordinasi dengan BSSN untuk memverifikasi sumber data yang diduga telah dibobol tersebut.(mg-3/jae)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow